Pencarian

Sejarah I Asas I Pengurus I Lembaga I UU/PP

Selamat Datang di Blog Yayasan Al Huda


Permohonan Bantuan Dana

Akibat gempa (Tasikmalaya) yang terjadi beberapa bulan yang lalu mengakibatkan ambruknya Madrasah Diniyah yayasan Al huda, Kami panitia pembangunan Madrasah Diniyah mengajak para dermawan untuk ikut berpartisipasi membangun kembali Madrasah tersebut sehingga bisa di fungsikan seperti sedia kala.
Selengkapnya baca disini

15 September, 2009

Kerugian akibat Gempa Rp. 336 Miliar(Data Kerusakan Berubah-ubah)

Ciamis, Priangan-Data kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi di Kab. Ciamis berubah-ubah. Pada awalnya, tercatat jumlah kerugian di bumi tatar galuh ini mencapai Rp. 480 miliar lebih, tetapi angka ini berubah menjadi 335 miliar lebih dan terakhir Rp. 336 miliar lebih.
Wakil sekretaris Tim Penanggulangan Pasca Bencana Alam Gempa Bumi di Ciamis, Drs. Endang Sutisna, mengatakan, pihaknya terus menampung data kerusakan dari tiap-tiap Kecamatan. Pihaknyapun membenarkan data kerusakan terus beubah setiap harinya.
“ Kalu memang pak Gubernur memberi ultimatum, besok (hari ini red) data kerusakan harus diterima pihak propinsi, kami akan berikan data terakhiryaitu kerugian mencapai Rp. 336.208.776.583, “ ujar ending, Jum’at (11/9) di posko BPB Kab. Ciamis yang didirikan di setda Ciamis.
Dikatakan Endang, perubahan data terjadi karena tiap-tiap Kecamatan terus melakukan penilaian sebelum dilakukan verifikasi oleh dinas Cipta Karya.
“pihak Kecamatan tetntu ingin memberikan data yang akurat. Oleh karena itu, data dari beberapa kecamatan berubah,” ujarnya.
Mengenai bantuan untuk perumahan warga korban gempa, Endang mengatakan akan dibuat kelompok-kelompok masyarakat. Kelompok tersebut dibentuk sesuai dengan jumlah rumah warga yang rusak berat.
“Jumlah rumah warga yang rusak berat sebanyak 14.256 unit. Jumlah ini akan dibagi 10, sehingga nantinya akan terbentuk sekitar 1.425 kelompok masyarakat,” ujar Endang.
Dikatakan Endang dengan dibuat kelompok-kelompok masyarakat, pelayanan bantuan kepada warga akan lebih mudah.
“Metode ini sudah banyak digunakan seperti pada penanggulangan tsunami di Aceh dan gempa di Jogja,” ujarnya.
Dengan banyaknya rumah warga yang rusak, dikatakan Endang, hingga saat ini tercatat jumlah pengungsi sebanyak 26.400 orang. Mereka ada yang tinggal di tenda darurat, ada juga yang menumpang dirumah orang lain atau sodaranya.
Sumber : HU Priangan edisi 12 September 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar