Menurut data Dinas Pendidikan kabupaten Ciamis, 112 Siswa/i SMA dan 164 siswa/i SMK dinyatakan harus mengulang. Hal tersebut menunjukan tingkat kelulusan di kabupaten Ciamis mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Kabupaten Ciamis, Drs Akasah melalui sekretarisnya, Drs.H. Asep Sudarman menuturkan “Tingkat kelulusan SLTA dikabuten Ciamis mengalami penurunan, jika di persentasikan dari 99% menjadi 97%, jadi turun 3%”tutur beliau.
Pada kesempatan yang sama beliau menambahkan, “penurunan hasil UN tersebut, menunjukan pendidikan di kabupaten Ciamis bersipat dinamis, dan yang menyebabkan penurunan ini, dikarenakan subjeknya yang berbeda”tambah beliau.
Tingkat kelulusan di kota Manis menurun drastis, yang biasanya di Lingkup Provinsi, Ciamis termasuk The Best Of Five, pada tahun ini Ciamis menduduki ranking 16 besar (tengah-tengah).
Masalah seperti ini tentu saja menjadi bahan pembelajaran dan intropeksi seluruh insatansi Dinas Pendidikan dan seluruh dewan guru (SLTA) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Bagi Sekolah yang didapati ada peserta UN yang harus mengulang, dinas pendidkan sudah mengintruksikan kepada sekolah terkait, supaya guru-gurunya membina dan memotivasi siswa untuk siap dan optimis bisa mengikuti Ujian Naional ke-2 pada tanggal 10-14 Mei 2010.
Sumber:http://matapelajar.com
Sejarah I Asas I Pengurus I Lembaga I UU/PP
Selamat Datang di Blog Yayasan Al Huda
Permohonan Bantuan Dana
Akibat gempa (Tasikmalaya) yang terjadi beberapa bulan yang lalu mengakibatkan ambruknya Madrasah Diniyah yayasan Al huda, Kami panitia pembangunan Madrasah Diniyah mengajak para dermawan untuk ikut berpartisipasi membangun kembali Madrasah tersebut sehingga bisa di fungsikan seperti sedia kala.
Selengkapnya baca disini
Selamat Datang di Blog Yayasan Al Huda
Permohonan Bantuan Dana
Akibat gempa (Tasikmalaya) yang terjadi beberapa bulan yang lalu mengakibatkan ambruknya Madrasah Diniyah yayasan Al huda, Kami panitia pembangunan Madrasah Diniyah mengajak para dermawan untuk ikut berpartisipasi membangun kembali Madrasah tersebut sehingga bisa di fungsikan seperti sedia kala.
Selengkapnya baca disini
09 Mei, 2010
Kota Tasikmalaya, Tertinggi Lulus UN Se-Jabar
Bandung (ANTARA News) - Jumlah kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) 2010 tingkat SMA di Kota Tasikmalaya tertinggi di Jawa Barat, mencapai 99,86 persen, kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional Jawa Barat, Wayhudin Zarkasyi di Bandung, Senin.
"Kota Tasikmalaya mencatat persentase kelulusan terbesar 99,86, disusul Kabupaten Sumedang 99,60 dan Kabupaten Sukabumi 99,21 persen," kata Wayhudin.
Secara umum, tingkat kelulusan UN SMA di Jawa Barat mencapai 97,14 persen, dengan tingkat kelulusan terendah terjadi di Kabupaten Indramayu, yakni 88,80 persen.
Sedangkan tingkat kelulusan UN 2010 tingkat SMK sebesar 94,04 persen dengan tingkat kelulusan tertinggi diraih Kabupaten Indramayu sebesar 99,06 persen.
Wahyudin Zarkasyi menyebutkan, jumlah peserta UN tingkat SMA pada 2010 sebanyak 157.323 siswa, SMK sebanyak 155.230 siswa, dan Madrasah Aliyah (MA) 36.155 siswa.
"Tingkat kelulusan peserta UN 2010 di Jawa Barat termasuk jajaran tertinggi dari seluruh Indonesia," kata Kadisdik Jabar itu.
Berikut tingkat kelulusan UN tingkat SMA di Jawa Barat yakni Kota Bandung 95,34 persen, Kota Banjar (99,11), Kota Bekasi (97,86), Kota Bogor (98,50), Kota Cimahi (93,46), Kota Cirebon (98,40), Kota Depok (95,49), Kota Sukabumi (98,82), Kota Tasikmalaya(99,86).
Kabupaten Bandung (98,47), Bandung Barat (89,7), Kabupaten Bekasi (99,12), Kabupaten Bogor (96,94), Kabupaten Ciamis (97,39), Cianjur (95,35), Cirebon (98,50), Garut (99,32), Indramayu (88.80), Karawang (97,20), Kuningan 98,95), Majalangka (99,14(, Purwakarta 99,20, Subang (97,66), Kabupaten Sukabumi 99,21), Sumedang (99,60) dan Kabupaten Tasikmalaya (98,37).
Tingkat kelulusan SMK tertinggi Kota Bandung 94,15 persen, Kota Banjar (95,90), Kota Bekasi (95,55), Kota Bogor (98,53), Kota Cimahi (92,97(, Kota Cirebon (96,82), Kota Depok (86,72), Kota Sukabumi (98,08), Kota Tasikmalaya (97,84).
Kabupaten Bandung 97,02 persen, Bandung Barat (91,85), Bekasi (96,58), Bogor (95,91), Ciamis (95,13), Cianjur (97,76), Cirebon (95,05), Garut (98,95), Indramayu (99,06), Kuningan (96,75), Majalengka (95,87), Purwakarta (90,82), Subang (94,15), Sukabumi (97,54), Sumedang (94,73) dan Kabupaten Tasikmalaya (97,66).
Sumber: Antara news, 26 April 2010
"Kota Tasikmalaya mencatat persentase kelulusan terbesar 99,86, disusul Kabupaten Sumedang 99,60 dan Kabupaten Sukabumi 99,21 persen," kata Wayhudin.
Secara umum, tingkat kelulusan UN SMA di Jawa Barat mencapai 97,14 persen, dengan tingkat kelulusan terendah terjadi di Kabupaten Indramayu, yakni 88,80 persen.
Sedangkan tingkat kelulusan UN 2010 tingkat SMK sebesar 94,04 persen dengan tingkat kelulusan tertinggi diraih Kabupaten Indramayu sebesar 99,06 persen.
Wahyudin Zarkasyi menyebutkan, jumlah peserta UN tingkat SMA pada 2010 sebanyak 157.323 siswa, SMK sebanyak 155.230 siswa, dan Madrasah Aliyah (MA) 36.155 siswa.
"Tingkat kelulusan peserta UN 2010 di Jawa Barat termasuk jajaran tertinggi dari seluruh Indonesia," kata Kadisdik Jabar itu.
Berikut tingkat kelulusan UN tingkat SMA di Jawa Barat yakni Kota Bandung 95,34 persen, Kota Banjar (99,11), Kota Bekasi (97,86), Kota Bogor (98,50), Kota Cimahi (93,46), Kota Cirebon (98,40), Kota Depok (95,49), Kota Sukabumi (98,82), Kota Tasikmalaya(99,86).
Kabupaten Bandung (98,47), Bandung Barat (89,7), Kabupaten Bekasi (99,12), Kabupaten Bogor (96,94), Kabupaten Ciamis (97,39), Cianjur (95,35), Cirebon (98,50), Garut (99,32), Indramayu (88.80), Karawang (97,20), Kuningan 98,95), Majalangka (99,14(, Purwakarta 99,20, Subang (97,66), Kabupaten Sukabumi 99,21), Sumedang (99,60) dan Kabupaten Tasikmalaya (98,37).
Tingkat kelulusan SMK tertinggi Kota Bandung 94,15 persen, Kota Banjar (95,90), Kota Bekasi (95,55), Kota Bogor (98,53), Kota Cimahi (92,97(, Kota Cirebon (96,82), Kota Depok (86,72), Kota Sukabumi (98,08), Kota Tasikmalaya (97,84).
Kabupaten Bandung 97,02 persen, Bandung Barat (91,85), Bekasi (96,58), Bogor (95,91), Ciamis (95,13), Cianjur (97,76), Cirebon (95,05), Garut (98,95), Indramayu (99,06), Kuningan (96,75), Majalengka (95,87), Purwakarta (90,82), Subang (94,15), Sukabumi (97,54), Sumedang (94,73) dan Kabupaten Tasikmalaya (97,66).
Sumber: Antara news, 26 April 2010
Lima Sekolah Masuk "Top 102", 97,59% Siswa SMPdi Jawa Barat Lulus UN
Lima Sekolah Masuk "Top 102"
97,59% Siswa SMPdi Jawa Barat Lulus UN
BANDUNG, (PR)Tingkat kelulusan Ujian Nasiona] (UN) tingkat sekolah menengah pertama (SMP)/madra-sah tsanawiah (MTs.) di Jawa Barat mencapai 97,59 persen dari total peserta yang berjumlah 636.511 orang.Sebanyak 15.340 siswa SMP-/MTs. di Jawa Barat harus mengikuti Ujian Nasional utangan pada 17-20 Mei 2010.
Hal itu dikatakan Koordinator Ujian Nasional Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Asep Hilman saat ditemui di ruang kerjanya, Jln. Dr. Rajiman, Kota Bandung, Kamis (6/5).Masih sama dengan yang ter-jadi pada kelulusan tingkat SMA, penyebab ketidaklulusan siswa pada tingkat SMP ini juga karena terganjal oleh nilai bahasa Indonesia. "Rata-rata siswa tersebut tidak lulus karena terganjal mata pelajaran bahasa Indonesia," katanya.Dia mengakui persentase ke-lulusan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 98,8 persen.
Masuk Top 102
Sementara itu, menurut Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, di Jakarta, Kamis (6/5), terdapat 17.852 sekolah (41,64 persen) dengan tingkat kelulusan seratus persen. Sementara jumlah siswanya sebanyak 1.116.761 orang.Di Jawa Barat, tercatat 3.423 sekolah (307.650 siswa) yangtingkat kelulusannya seratus persen, meliputi 1.813 SMP dengan jumlah siswa 221.030 orang, 1.395 MTs. dengan jumlah siswa 80-430 orang, dan 215 SMP Terbuka dengan jumlah siswa 6.190 orang.
Dalam kaitan ini, terdapat 102 sekolah yang tercatat tertinggi nilai rata-ratanya dalam UN SMP/MTs./SMP Terbuka tahun ini, atau disebut Top 102 Sekolah". lima sekolah di antaranya berada di Jawa Barat.Lima sekolah tersebut adalah SMP Karya Muda Garut dengan nilai rata-rata siswanya 9,09 dengan 57 peserta UN. Ke- mudian SMP Negeri 5 Bandung dengan nilai-rata-rata 9,09 dengan jumlah peserta UN sebanyak 448 siswa. Secara nasional, kedua sekolah ini berada di peringkat ke-19.
Tiga sekolah lainnya berturut-turut adalah SMPN Satu Atap l Cimerak Kab. Ciamis (29 siswa) dan MTs. Bina Hasanah Kab. Ciamis (103 siswa) dengan nilai rata-rata UN sama, yaitu 9,02 (peringkat ke-26), serta SMPK BPK Penabur 1 Bandung (251 siswa) dengan nilai rata-rata 8,99 (peringkat ke-29).Asep mengatakan, nilai UN Provinsi Jawa Barat lebih tinggi bila dibandingkan dengan provinsi lainnya di Pulau Jawa. "Saya tidak tahu dengan Banten, tetapi bila dibandingkan dengan Jawa tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta banyak yang kelulusannya di bawah delapan puluh persen," ujarnya.
Untuk ke depannya, kata Asep, Dinas Pendidikan Jawa Barat akan melakukan evaluasi terhadap hasil UN 2010. Menurut Asep, beberapa aspek yang perlu diperbaiki yaitu kualitas kompetensi dan profesio-nalisme guru serta ketersediaan sarana prasarana belajar. "Selain itu, ada juga kualitas sosial yang menjadi tugas Puspendik (Pusat Penilaian Pendidikan) untuk mengevaluasinya," ucapnya.Berdasarkan hasil yang diperoleh Provinsi Jawa Barat, tingkat kelulusan tertinggi diraih oleh Kota Tasikmalaya (99,54 persen), disusul posisi kedua Kabupaten Ciamis (99,48 persen), dan ketiga Kota Bogor 99,26 persen. Sementara daerah dengan tingkat kelulusan terendah adalah Karawang (92,23 persen).
Mendiknas mengatakan, secara nasional sebanyak 350.798 siswa SMP/ MTs./SMP Terbuka mengulang Ujian Nasional (UN). Dari total 3.605.163 peserta UN SM P/MTs./SMP Terbuka tahun 2009/2010, angka kelulusan mencapai 90,27 persen (3.254.365 siswa).Sementara itu, jumlah sekolah dengan tingkat kelulusan nol persen mencakup 561 sekolah (1,31 persen). Jumlah siswanya sebanyak 9.283 orang. Di Jawa Barat, tercatat 17 sekolah yang terdata nol persen tingkat kelulusannya dengan jumlah siswa sebanyak 262 orang. Dari 17sekolah itu, 3 sekolah (10 siswa) adalah SMP dan 14 lainnya SMP Terbuka (252 siswa).
Kota Bandung
Di Kota Bandung, sebanyak 631 siswa SMP/MTs. harus mengikuti UN utangan. Dari 34.882 siswa SMP/MTs. di Kota Bandung yang mengikuti UN utama, 98,19 persen dinyatakan lulus.Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dede Amar mengatakan, sama seperti halnya yang terjadi pada skala Jawa Barat, angka kelulusan SMP/MTs. untuk Kota Bandung tahun ini mengalami penurunan. "Namun sedikit, hanya nol koma sekian persen. Untuk UN utangan nanti, akan dipusatkan di subrayon. Hal ini dilakukan agar lebih efektif," ujarnya.
Dede mengatakan, rencananya pengumuman kelulusan tingkat SMP/MTs. ini akan dilakukan pada Jumat (7/5) ini. Mekanismenya diserahkan kepada sekolah, apakah akan di-poskan atau langsung mengundang orang tua untuk datang ke sekolah. "Tergantung kebijakan sekolah. Kalau yang diundang ke sekolah mungkin agar terjadi komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah," tuturnya.Bagi siswa yang belum dinyatakan lulus, kata Dede, tidak perlu berkecil hati, karena masih ada UN ulangan. Sementara bagi siswa yang dinyatakan lulus agar tidak merayakannya secara berlebihan seperti melakukan aksi coret-coret baju seragam.
Sumber: Pikiran Rakyat,07 May 2010
97,59% Siswa SMPdi Jawa Barat Lulus UN
BANDUNG, (PR)Tingkat kelulusan Ujian Nasiona] (UN) tingkat sekolah menengah pertama (SMP)/madra-sah tsanawiah (MTs.) di Jawa Barat mencapai 97,59 persen dari total peserta yang berjumlah 636.511 orang.Sebanyak 15.340 siswa SMP-/MTs. di Jawa Barat harus mengikuti Ujian Nasional utangan pada 17-20 Mei 2010.
Hal itu dikatakan Koordinator Ujian Nasional Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Asep Hilman saat ditemui di ruang kerjanya, Jln. Dr. Rajiman, Kota Bandung, Kamis (6/5).Masih sama dengan yang ter-jadi pada kelulusan tingkat SMA, penyebab ketidaklulusan siswa pada tingkat SMP ini juga karena terganjal oleh nilai bahasa Indonesia. "Rata-rata siswa tersebut tidak lulus karena terganjal mata pelajaran bahasa Indonesia," katanya.Dia mengakui persentase ke-lulusan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 98,8 persen.
Masuk Top 102
Sementara itu, menurut Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, di Jakarta, Kamis (6/5), terdapat 17.852 sekolah (41,64 persen) dengan tingkat kelulusan seratus persen. Sementara jumlah siswanya sebanyak 1.116.761 orang.Di Jawa Barat, tercatat 3.423 sekolah (307.650 siswa) yangtingkat kelulusannya seratus persen, meliputi 1.813 SMP dengan jumlah siswa 221.030 orang, 1.395 MTs. dengan jumlah siswa 80-430 orang, dan 215 SMP Terbuka dengan jumlah siswa 6.190 orang.
Dalam kaitan ini, terdapat 102 sekolah yang tercatat tertinggi nilai rata-ratanya dalam UN SMP/MTs./SMP Terbuka tahun ini, atau disebut Top 102 Sekolah". lima sekolah di antaranya berada di Jawa Barat.Lima sekolah tersebut adalah SMP Karya Muda Garut dengan nilai rata-rata siswanya 9,09 dengan 57 peserta UN. Ke- mudian SMP Negeri 5 Bandung dengan nilai-rata-rata 9,09 dengan jumlah peserta UN sebanyak 448 siswa. Secara nasional, kedua sekolah ini berada di peringkat ke-19.
Tiga sekolah lainnya berturut-turut adalah SMPN Satu Atap l Cimerak Kab. Ciamis (29 siswa) dan MTs. Bina Hasanah Kab. Ciamis (103 siswa) dengan nilai rata-rata UN sama, yaitu 9,02 (peringkat ke-26), serta SMPK BPK Penabur 1 Bandung (251 siswa) dengan nilai rata-rata 8,99 (peringkat ke-29).Asep mengatakan, nilai UN Provinsi Jawa Barat lebih tinggi bila dibandingkan dengan provinsi lainnya di Pulau Jawa. "Saya tidak tahu dengan Banten, tetapi bila dibandingkan dengan Jawa tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta banyak yang kelulusannya di bawah delapan puluh persen," ujarnya.
Untuk ke depannya, kata Asep, Dinas Pendidikan Jawa Barat akan melakukan evaluasi terhadap hasil UN 2010. Menurut Asep, beberapa aspek yang perlu diperbaiki yaitu kualitas kompetensi dan profesio-nalisme guru serta ketersediaan sarana prasarana belajar. "Selain itu, ada juga kualitas sosial yang menjadi tugas Puspendik (Pusat Penilaian Pendidikan) untuk mengevaluasinya," ucapnya.Berdasarkan hasil yang diperoleh Provinsi Jawa Barat, tingkat kelulusan tertinggi diraih oleh Kota Tasikmalaya (99,54 persen), disusul posisi kedua Kabupaten Ciamis (99,48 persen), dan ketiga Kota Bogor 99,26 persen. Sementara daerah dengan tingkat kelulusan terendah adalah Karawang (92,23 persen).
Mendiknas mengatakan, secara nasional sebanyak 350.798 siswa SMP/ MTs./SMP Terbuka mengulang Ujian Nasional (UN). Dari total 3.605.163 peserta UN SM P/MTs./SMP Terbuka tahun 2009/2010, angka kelulusan mencapai 90,27 persen (3.254.365 siswa).Sementara itu, jumlah sekolah dengan tingkat kelulusan nol persen mencakup 561 sekolah (1,31 persen). Jumlah siswanya sebanyak 9.283 orang. Di Jawa Barat, tercatat 17 sekolah yang terdata nol persen tingkat kelulusannya dengan jumlah siswa sebanyak 262 orang. Dari 17sekolah itu, 3 sekolah (10 siswa) adalah SMP dan 14 lainnya SMP Terbuka (252 siswa).
Kota Bandung
Di Kota Bandung, sebanyak 631 siswa SMP/MTs. harus mengikuti UN utangan. Dari 34.882 siswa SMP/MTs. di Kota Bandung yang mengikuti UN utama, 98,19 persen dinyatakan lulus.Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dede Amar mengatakan, sama seperti halnya yang terjadi pada skala Jawa Barat, angka kelulusan SMP/MTs. untuk Kota Bandung tahun ini mengalami penurunan. "Namun sedikit, hanya nol koma sekian persen. Untuk UN utangan nanti, akan dipusatkan di subrayon. Hal ini dilakukan agar lebih efektif," ujarnya.
Dede mengatakan, rencananya pengumuman kelulusan tingkat SMP/MTs. ini akan dilakukan pada Jumat (7/5) ini. Mekanismenya diserahkan kepada sekolah, apakah akan di-poskan atau langsung mengundang orang tua untuk datang ke sekolah. "Tergantung kebijakan sekolah. Kalau yang diundang ke sekolah mungkin agar terjadi komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah," tuturnya.Bagi siswa yang belum dinyatakan lulus, kata Dede, tidak perlu berkecil hati, karena masih ada UN ulangan. Sementara bagi siswa yang dinyatakan lulus agar tidak merayakannya secara berlebihan seperti melakukan aksi coret-coret baju seragam.
Sumber: Pikiran Rakyat,07 May 2010
Kelulusan Siswa SMP Kedua se-Jabar
CIAMIS – Tingkat kelulusan Ujian Nasional siswa Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Ciamis tertinggi kedua se-Jabar. Dari target kelulusan 100 persen, hanya meleset 0,52 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis Akasah mengaku bangga dengan capaian kelulusan 99,48 persen tersebut. Menurutnya, angka tersebut cukup fantastis. Meski demikian, dia bersyukur karena upaya yang dilakukan selama ini dinilia cukup berhasil.
“Awalnya kami mengira Ciamis akan menempati peringkat keempat tertinggi se-Jabar. Namun setelah dilakukan evaluasi di tingkat provinsi, ternyata kami menempati posisi kedua,” ucapnya kepada Radar, kemarin.
Akasah mengaku sempat khawatir target kelulusan yang dipatok 100 persen meleset jauh seperti halnya kelulusan tingkat SMA. Dari angka kelulusan tersebut, sambung dia, masih tersisa sekitar 0,52 persen yang tidak mendapatkan kelulusan atau sebanyak 128 orang. Di antaranya 60 peserta UN pelajar SMP, dan sisanya sebanyak 68 orang adalah pelajar MTs.
Sedangkan untuk sekolah terbuka (Paket C) dinyatakan sebanyak 60 siswa tidak lulus. 27 orang di antaranya tidak hadir pada saat pelaksanaan UN. Sisanya, tidak memenuhi nilai standar kelulusan.
Akasah berharap, dengan tingkat kelulusan yang cukup baik tersebut tidak membuat pesimis para siswa yang tidak lulus. Sebab masih ada kesempatan untuk mengikuti UN ulangan.
Untuk itu, dia meminta kepada pihak sekolah dan guru pembimbing memberikan pengayaan yang maksimal kepada para siswa yang tidak lulus. Sebab menurut Kadisdik, meskipun ada kesempatan untuk mengikuti UN ulangan tidak dijamin bisa lulus 100 persen. Mengingat materi UN ulangan berbeda dengan materi UN biasa.
“Mereka yang mengikuti ujian ulang hanya akan mengulangi pelajaran yang tidak lulus saja. Adapun pelaksanaan UN ulang tingkat SMP diselenggarakan pada 15 Mei mendatang,” pungkasnya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Kabupaten Ciamis H Tatang menambahkan, raihan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) SMP di Kabupaten Ciamis berada di atas rata-rata kelulusan di tingkat Jabar.
“Rata-rata tingkat kelulusan UN di Jabar tercatat 99,14 persen, sementara di Ciamis mencapai 99,48 persen. Artinya, Ciamis masih berada 0,3 persen di atas rata-rata kelulusan tingkat Jabar,” pungkas Tatang.
Sumber Radar Tasikmalaya
edisi: Sabtu, 08 Mei 2010
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis Akasah mengaku bangga dengan capaian kelulusan 99,48 persen tersebut. Menurutnya, angka tersebut cukup fantastis. Meski demikian, dia bersyukur karena upaya yang dilakukan selama ini dinilia cukup berhasil.
“Awalnya kami mengira Ciamis akan menempati peringkat keempat tertinggi se-Jabar. Namun setelah dilakukan evaluasi di tingkat provinsi, ternyata kami menempati posisi kedua,” ucapnya kepada Radar, kemarin.
Akasah mengaku sempat khawatir target kelulusan yang dipatok 100 persen meleset jauh seperti halnya kelulusan tingkat SMA. Dari angka kelulusan tersebut, sambung dia, masih tersisa sekitar 0,52 persen yang tidak mendapatkan kelulusan atau sebanyak 128 orang. Di antaranya 60 peserta UN pelajar SMP, dan sisanya sebanyak 68 orang adalah pelajar MTs.
Sedangkan untuk sekolah terbuka (Paket C) dinyatakan sebanyak 60 siswa tidak lulus. 27 orang di antaranya tidak hadir pada saat pelaksanaan UN. Sisanya, tidak memenuhi nilai standar kelulusan.
Akasah berharap, dengan tingkat kelulusan yang cukup baik tersebut tidak membuat pesimis para siswa yang tidak lulus. Sebab masih ada kesempatan untuk mengikuti UN ulangan.
Untuk itu, dia meminta kepada pihak sekolah dan guru pembimbing memberikan pengayaan yang maksimal kepada para siswa yang tidak lulus. Sebab menurut Kadisdik, meskipun ada kesempatan untuk mengikuti UN ulangan tidak dijamin bisa lulus 100 persen. Mengingat materi UN ulangan berbeda dengan materi UN biasa.
“Mereka yang mengikuti ujian ulang hanya akan mengulangi pelajaran yang tidak lulus saja. Adapun pelaksanaan UN ulang tingkat SMP diselenggarakan pada 15 Mei mendatang,” pungkasnya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Kabupaten Ciamis H Tatang menambahkan, raihan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) SMP di Kabupaten Ciamis berada di atas rata-rata kelulusan di tingkat Jabar.
“Rata-rata tingkat kelulusan UN di Jabar tercatat 99,14 persen, sementara di Ciamis mencapai 99,48 persen. Artinya, Ciamis masih berada 0,3 persen di atas rata-rata kelulusan tingkat Jabar,” pungkas Tatang.
Sumber Radar Tasikmalaya
edisi: Sabtu, 08 Mei 2010
Langganan:
Postingan (Atom)