tag:blogger.com,1999:blog-18868641416837468972024-03-21T18:33:41.943+07:00Yayasan Al HudaSukajadi Pamarican Ciamis JabarYayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.comBlogger30125tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-26064066998118684552010-05-09T21:26:00.001+07:002010-05-09T21:33:02.175+07:00Tingkat Kelulusan siswa SLTA di Ciamis MenurunMenurut data Dinas Pendidikan kabupaten Ciamis, 112 Siswa/i SMA dan 164 siswa/i SMK dinyatakan harus mengulang. Hal tersebut menunjukan tingkat kelulusan di kabupaten Ciamis mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.<br /><br />Kepala Dinas Kabupaten Ciamis, Drs Akasah melalui sekretarisnya, Drs.H. Asep Sudarman menuturkan “Tingkat kelulusan SLTA dikabuten Ciamis mengalami penurunan, jika di persentasikan dari 99% menjadi 97%, jadi turun 3%”tutur beliau.<br /><br />Pada kesempatan yang sama beliau menambahkan, “penurunan hasil UN tersebut, menunjukan pendidikan di kabupaten Ciamis bersipat dinamis, dan yang menyebabkan penurunan ini, dikarenakan subjeknya yang berbeda”tambah beliau.<br /><br />Tingkat kelulusan di kota Manis menurun drastis, yang biasanya di Lingkup Provinsi, Ciamis termasuk The Best Of Five, pada tahun ini Ciamis menduduki ranking 16 besar (tengah-tengah).<br /><br /> Masalah seperti ini tentu saja menjadi bahan pembelajaran dan intropeksi seluruh insatansi Dinas Pendidikan dan seluruh dewan guru (SLTA) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.<br /><br />Bagi Sekolah yang didapati ada peserta UN yang harus mengulang, dinas pendidkan sudah mengintruksikan kepada sekolah terkait, supaya guru-gurunya membina dan memotivasi siswa untuk siap dan optimis bisa mengikuti Ujian Naional ke-2 pada tanggal 10-14 Mei 2010.<br /><br />Sumber:http://matapelajar.comYayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-43435902407006917932010-05-09T21:18:00.001+07:002010-05-09T21:25:26.869+07:00Kota Tasikmalaya, Tertinggi Lulus UN Se-JabarBandung (ANTARA News) - Jumlah kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) 2010 tingkat SMA di Kota Tasikmalaya tertinggi di Jawa Barat, mencapai 99,86 persen, kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional Jawa Barat, Wayhudin Zarkasyi di Bandung, Senin.<br /><br />"Kota Tasikmalaya mencatat persentase kelulusan terbesar 99,86, disusul Kabupaten Sumedang 99,60 dan Kabupaten Sukabumi 99,21 persen," kata Wayhudin.<br /><br />Secara umum, tingkat kelulusan UN SMA di Jawa Barat mencapai 97,14 persen, dengan tingkat kelulusan terendah terjadi di Kabupaten Indramayu, yakni 88,80 persen.<br /><br />Sedangkan tingkat kelulusan UN 2010 tingkat SMK sebesar 94,04 persen dengan tingkat kelulusan tertinggi diraih Kabupaten Indramayu sebesar 99,06 persen.<br /><br />Wahyudin Zarkasyi menyebutkan, jumlah peserta UN tingkat SMA pada 2010 sebanyak 157.323 siswa, SMK sebanyak 155.230 siswa, dan Madrasah Aliyah (MA) 36.155 siswa.<br /><br />"Tingkat kelulusan peserta UN 2010 di Jawa Barat termasuk jajaran tertinggi dari seluruh Indonesia," kata Kadisdik Jabar itu.<br /><br />Berikut tingkat kelulusan UN tingkat SMA di Jawa Barat yakni Kota Bandung 95,34 persen, Kota Banjar (99,11), Kota Bekasi (97,86), Kota Bogor (98,50), Kota Cimahi (93,46), Kota Cirebon (98,40), Kota Depok (95,49), Kota Sukabumi (98,82), Kota Tasikmalaya(99,86).<br /><br />Kabupaten Bandung (98,47), Bandung Barat (89,7), Kabupaten Bekasi (99,12), Kabupaten Bogor (96,94), Kabupaten Ciamis (97,39), Cianjur (95,35), Cirebon (98,50), Garut (99,32), Indramayu (88.80), Karawang (97,20), Kuningan 98,95), Majalangka (99,14(, Purwakarta 99,20, Subang (97,66), Kabupaten Sukabumi 99,21), Sumedang (99,60) dan Kabupaten Tasikmalaya (98,37).<br /><br />Tingkat kelulusan SMK tertinggi Kota Bandung 94,15 persen, Kota Banjar (95,90), Kota Bekasi (95,55), Kota Bogor (98,53), Kota Cimahi (92,97(, Kota Cirebon (96,82), Kota Depok (86,72), Kota Sukabumi (98,08), Kota Tasikmalaya (97,84).<br /><br />Kabupaten Bandung 97,02 persen, Bandung Barat (91,85), Bekasi (96,58), Bogor (95,91), <span style="font-weight:bold;">Ciamis (95,13)</span>, Cianjur (97,76), Cirebon (95,05), Garut (98,95), Indramayu (99,06), Kuningan (96,75), Majalengka (95,87), Purwakarta (90,82), Subang (94,15), Sukabumi (97,54), Sumedang (94,73) dan Kabupaten Tasikmalaya (97,66).<br /><br />Sumber: Antara news, 26 April 2010Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-90583469690186565172010-05-09T19:37:00.001+07:002010-05-09T19:41:44.008+07:00Lima Sekolah Masuk "Top 102", 97,59% Siswa SMPdi Jawa Barat Lulus UNLima Sekolah Masuk "Top 102"<br /><br />97,59% Siswa SMPdi Jawa Barat Lulus UN<br /><br />BANDUNG, (PR)Tingkat kelulusan Ujian Nasiona] (UN) tingkat sekolah menengah pertama (SMP)/madra-sah tsanawiah (MTs.) di Jawa Barat mencapai 97,59 persen dari total peserta yang berjumlah 636.511 orang.Sebanyak 15.340 siswa SMP-/MTs. di Jawa Barat harus mengikuti Ujian Nasional utangan pada 17-20 Mei 2010.<br /><br />Hal itu dikatakan Koordinator Ujian Nasional Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Asep Hilman saat ditemui di ruang kerjanya, Jln. Dr. Rajiman, Kota Bandung, Kamis (6/5).Masih sama dengan yang ter-jadi pada kelulusan tingkat SMA, penyebab ketidaklulusan siswa pada tingkat SMP ini juga karena terganjal oleh nilai bahasa Indonesia. "Rata-rata siswa tersebut tidak lulus karena terganjal mata pelajaran bahasa Indonesia," katanya.Dia mengakui persentase ke-lulusan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 98,8 persen.<br /><br />Masuk Top 102<br /><br />Sementara itu, menurut Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, di Jakarta, Kamis (6/5), terdapat 17.852 sekolah (41,64 persen) dengan tingkat kelulusan seratus persen. Sementara jumlah siswanya sebanyak 1.116.761 orang.Di Jawa Barat, tercatat 3.423 sekolah (307.650 siswa) yangtingkat kelulusannya seratus persen, meliputi 1.813 SMP dengan jumlah siswa 221.030 orang, 1.395 MTs. dengan jumlah siswa 80-430 orang, dan 215 SMP Terbuka dengan jumlah siswa 6.190 orang.<br /><br />Dalam kaitan ini, terdapat 102 sekolah yang tercatat tertinggi nilai rata-ratanya dalam UN SMP/MTs./SMP Terbuka tahun ini, atau disebut Top 102 Sekolah". lima sekolah di antaranya berada di Jawa Barat.Lima sekolah tersebut adalah SMP Karya Muda Garut dengan nilai rata-rata siswanya 9,09 dengan 57 peserta UN. Ke- mudian SMP Negeri 5 Bandung dengan nilai-rata-rata 9,09 dengan jumlah peserta UN sebanyak 448 siswa. Secara nasional, kedua sekolah ini berada di peringkat ke-19.<br /><br />Tiga sekolah lainnya berturut-turut adalah SMPN Satu Atap l Cimerak Kab. Ciamis (29 siswa) dan MTs. Bina Hasanah Kab. Ciamis (103 siswa) dengan nilai rata-rata UN sama, yaitu 9,02 (peringkat ke-26), serta SMPK BPK Penabur 1 Bandung (251 siswa) dengan nilai rata-rata 8,99 (peringkat ke-29).Asep mengatakan, nilai UN Provinsi Jawa Barat lebih tinggi bila dibandingkan dengan provinsi lainnya di Pulau Jawa. "Saya tidak tahu dengan Banten, tetapi bila dibandingkan dengan Jawa tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta banyak yang kelulusannya di bawah delapan puluh persen," ujarnya.<br /><br />Untuk ke depannya, kata Asep, Dinas Pendidikan Jawa Barat akan melakukan evaluasi terhadap hasil UN 2010. Menurut Asep, beberapa aspek yang perlu diperbaiki yaitu kualitas kompetensi dan profesio-nalisme guru serta ketersediaan sarana prasarana belajar. "Selain itu, ada juga kualitas sosial yang menjadi tugas Puspendik (Pusat Penilaian Pendidikan) untuk mengevaluasinya," ucapnya.Berdasarkan hasil yang diperoleh Provinsi Jawa Barat, tingkat kelulusan tertinggi diraih oleh Kota Tasikmalaya (99,54 persen), disusul posisi kedua Kabupaten Ciamis (99,48 persen), dan ketiga Kota Bogor 99,26 persen. Sementara daerah dengan tingkat kelulusan terendah adalah Karawang (92,23 persen).<br /><br />Mendiknas mengatakan, secara nasional sebanyak 350.798 siswa SMP/ MTs./SMP Terbuka mengulang Ujian Nasional (UN). Dari total 3.605.163 peserta UN SM P/MTs./SMP Terbuka tahun 2009/2010, angka kelulusan mencapai 90,27 persen (3.254.365 siswa).Sementara itu, jumlah sekolah dengan tingkat kelulusan nol persen mencakup 561 sekolah (1,31 persen). Jumlah siswanya sebanyak 9.283 orang. Di Jawa Barat, tercatat 17 sekolah yang terdata nol persen tingkat kelulusannya dengan jumlah siswa sebanyak 262 orang. Dari 17sekolah itu, 3 sekolah (10 siswa) adalah SMP dan 14 lainnya SMP Terbuka (252 siswa).<br /><br />Kota Bandung<br /><br />Di Kota Bandung, sebanyak 631 siswa SMP/MTs. harus mengikuti UN utangan. Dari 34.882 siswa SMP/MTs. di Kota Bandung yang mengikuti UN utama, 98,19 persen dinyatakan lulus.Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dede Amar mengatakan, sama seperti halnya yang terjadi pada skala Jawa Barat, angka kelulusan SMP/MTs. untuk Kota Bandung tahun ini mengalami penurunan. "Namun sedikit, hanya nol koma sekian persen. Untuk UN utangan nanti, akan dipusatkan di subrayon. Hal ini dilakukan agar lebih efektif," ujarnya.<br /><br />Dede mengatakan, rencananya pengumuman kelulusan tingkat SMP/MTs. ini akan dilakukan pada Jumat (7/5) ini. Mekanismenya diserahkan kepada sekolah, apakah akan di-poskan atau langsung mengundang orang tua untuk datang ke sekolah. "Tergantung kebijakan sekolah. Kalau yang diundang ke sekolah mungkin agar terjadi komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah," tuturnya.Bagi siswa yang belum dinyatakan lulus, kata Dede, tidak perlu berkecil hati, karena masih ada UN ulangan. Sementara bagi siswa yang dinyatakan lulus agar tidak merayakannya secara berlebihan seperti melakukan aksi coret-coret baju seragam. <br /><br />Sumber: Pikiran Rakyat,07 May 2010Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-50042209296354210172010-05-09T19:20:00.001+07:002010-05-09T19:36:24.047+07:00Kelulusan Siswa SMP Kedua se-JabarCIAMIS – Tingkat kelulusan Ujian Nasional siswa Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Ciamis tertinggi kedua se-Jabar. Dari target kelulusan 100 persen, hanya meleset 0,52 persen.<br /><br />Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis Akasah mengaku bangga dengan capaian kelulusan 99,48 persen tersebut. Menurutnya, angka tersebut cukup fantastis. Meski demikian, dia bersyukur karena upaya yang dilakukan selama ini dinilia cukup berhasil.<br /><br />“Awalnya kami mengira Ciamis akan menempati peringkat keempat tertinggi se-Jabar. Namun setelah dilakukan evaluasi di tingkat provinsi, ternyata kami menempati posisi kedua,” ucapnya kepada Radar, kemarin.<br /><br />Akasah mengaku sempat khawatir target kelulusan yang dipatok 100 persen meleset jauh seperti halnya kelulusan tingkat SMA. Dari angka kelulusan tersebut, sambung dia, masih tersisa sekitar 0,52 persen yang tidak mendapatkan kelulusan atau sebanyak 128 orang. Di antaranya 60 peserta UN pelajar SMP, dan sisanya sebanyak 68 orang adalah pelajar MTs.<br /><br />Sedangkan untuk sekolah terbuka (Paket C) dinyatakan sebanyak 60 siswa tidak lulus. 27 orang di antaranya tidak hadir pada saat pelaksanaan UN. Sisanya, tidak memenuhi nilai standar kelulusan.<br /><br />Akasah berharap, dengan tingkat kelulusan yang cukup baik tersebut tidak membuat pesimis para siswa yang tidak lulus. Sebab masih ada kesempatan untuk mengikuti UN ulangan.<br /><br />Untuk itu, dia meminta kepada pihak sekolah dan guru pembimbing memberikan pengayaan yang maksimal kepada para siswa yang tidak lulus. Sebab menurut Kadisdik, meskipun ada kesempatan untuk mengikuti UN ulangan tidak dijamin bisa lulus 100 persen. Mengingat materi UN ulangan berbeda dengan materi UN biasa.<br /><br />“Mereka yang mengikuti ujian ulang hanya akan mengulangi pelajaran yang tidak lulus saja. Adapun pelaksanaan UN ulang tingkat SMP diselenggarakan pada 15 Mei mendatang,” pungkasnya.<br /><br />Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Kabupaten Ciamis H Tatang menambahkan, raihan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) SMP di Kabupaten Ciamis berada di atas rata-rata kelulusan di tingkat Jabar.<br /><br />“Rata-rata tingkat kelulusan UN di Jabar tercatat 99,14 persen, sementara di Ciamis mencapai 99,48 persen. Artinya, Ciamis masih berada 0,3 persen di atas rata-rata kelulusan tingkat Jabar,” pungkas Tatang. <br /><br />Sumber Radar Tasikmalaya<br />edisi: Sabtu, 08 Mei 2010Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-69026091199699533412010-04-02T01:39:00.008+07:002010-04-02T04:02:43.406+07:00UU R I NO. 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONALManusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.<br /><br />Gerakan reformasi di Indonesia secara umum menuntut diterapkannya prinsip demokrasi,<br />desentralisasi, keadilan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam kehidupan<br />berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan, prinsip-prinsip tersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada kandungan, proses, dan manajemen sistem pendidikan. Selain itu, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan memunculkan tuntutan baru dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam sistem pendidikan. Tuntutan tersebut menyangkut pembaharuan sistem pendidikan, diantaranya pembaharuan kurikulum, yaitu diversifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi daerah yang beragam, diversifikasi jenis pendidikan yang dilakukan secara profesional, penyusunan standar kompetensi tamatan yang berlaku secara nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi setempat; penyusunan standar kualifikasi pendidik yang sesuai dengan tuntutan pelaksanaan tugas secara profesional; penyusunan standar pendanaan pendidikan untuk setiap satuan pendidikan sesuai prinsip-prinsip pemerataan dan keadilan; pelaksanaan manajemen pendidikan berbasis sekolah dan otonomi perguruan tinggi; serta penyelenggaraan pendidikan dengan sistem terbuka dan multimakna. Pembaharuan sistem pendidikan juga meliputi penghapusan diskriminasi antara pendidikan yang dikelola pemerintah dan pendidikan yang dikelola masyarakat, serta pembedaan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum.<br /><br />Pembaharuan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbaharui visi, misi, dan<br />strategi pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk<br />memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.<br /><br />File tersedia dalam format PDF, Silahkan klik <a href="http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf">DISINI</a> untuk mendownloadYayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-79405130217470918392010-04-02T01:04:00.002+07:002010-04-02T02:39:25.196+07:00UU R I NO 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKANBadan hukum pendidikan adalah badan hukum yang menyelenggarakan pendidikan formal yang berfungsi memberikan pelayanan pendidikan formal kepada peserta didik serta bertujuan memajukan pendidikan nasional dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah/madrasah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dan otonomi perguruan tinggi pada jenjang pendidikan tinggi.<br />File tersedia dalam format PDF,Silahkan klik <a href="http://www.unimal.ac.id/files/UU%20No%209%20Tahun%202009%20Tentang%20Badan%20Hukum%20Pendidikan.pdf">disini</a> untuk downloadYayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-14844815558133181732010-04-01T18:55:00.002+07:002010-04-02T02:59:07.615+07:00KEPUTUSAN MENDIKNAS NO. 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAHDewan Pendidikan adalah badan yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu,pemerataan,dan efisiensi pengelolaan pendidikan di kabupaten/ kota.<br /><br />Dewan Pendidikan bertujuan untuk :<br />1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan<br />kebijakn dan program pendidikan;<br />2. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta aktif dari seluruh lapisan masyarakat<br />dalam penyelengaraan pendidikan;<br />3. Menciptakan suasana dan kondisi yang transparan, akuntabel dan demokratis<br />dalam penyelengaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu.<br /><br />Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada jalur pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah;<br /><br />Komite Sekolah bertujuan untuk :<br />1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan<br />kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan;<br />2. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelengaraan<br />pendidikan di satuan pendidikan;<br />3. Menciptakan suasana dan kondisi transparansi, akuntabel, dan demokratis dalam<br />penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.<br /><br />File tersedia dalam format PDF,Silahkan klik <a href="http://www.solex-un.net/repository/id/edu/CR1-Res2-Ind.pdf">disini</a> untuk downloadYayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-2400932437528909412010-04-01T17:30:00.007+07:002010-04-02T03:40:30.293+07:00UU No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 16 Tahun 2001 tentang YayasanUndang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan yang diundangkan pada tanggal 6 Agustus 2001, sejak berlaku pada tanggal 6 Agustus 2002 dalam perkembangannya ternyata belum menampung seluruh kebutuhan dan perkembangan hukum dalam masyarakat.<br />Di samping itu, terhadap beberapa substansi Undang-undang tentang Yayasan dalam masyarakat masih terdapat berbagai penafsiran sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian dan ketidaktertiban hukum. Silahkan Klik <a href="http://www.bpkp.go.id/unit/hukum/uu/2001/16-01.pdf">DISINI</a> untuk mendownload UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan<br /><br />Perubahan atas Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan dimaksudkan untuk lebih menjamin kepastian dan ketertiban hukum, serta memberikan pemahaman yang benar pada masyarakat mengenai Yayasan, sehingga dapat mengembalikan fungsi Yayasan sebagai pranata hukum dalam rangka mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.<br /><br />Selain itu, mengingat peranan Yayasan dalam masyarakat dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat, maka penyempurnaan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan dimaksudkan pula agar Yayasan tetap dapat berfungsi dalam usaha mencapai maksud dan tujuannya di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan berdasarkan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas.<br /><br />Silakan klik <a href="http://hukumham.info/images/UU/2004/uu_28_2004.pdf">di sini</a> untuk mengunduh (download)UU No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 16 Tahun 2001 tentang YayasanYayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-73694430478626258132010-04-01T13:45:00.000+07:002010-04-01T13:46:39.944+07:00DASAR TERBENTUKNYA KOMITE SEKOLAHAwal terbentuknya komite sekolah berdasarkan atas Keputusan Mentri Pendidikan Nasional No. 014/ U/ 2002 tanggal 2 April 2002 maka Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan ( BP3 ) dinyatakan tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya pada tingkat satuan dapat dibentuk komite seklah atas prakarsa masyarakat. UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 56 ayat 3 menyatakan bahwa komite sekolah/ madrasah sebagai lembagamandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Jadi, komite sekolah/ madrasah berada pada tingkat satuan pendidikan.<br />Karena itu sekolah harus mampu meyakinkan orang tua, pemerintah setempat, dunia usaha dan masyarakat pada umumnya bahwa sekolah itu dapat dipercaya. Dengan demikian sekolah pada tataran teknis perlu mengembangkan kemampuan menganalisis biaya sekolah yang berkorelasi signifikan terhadap mutu pendidikan yang diperolehnya.<br /><br />Komite sekolah di suatu sekolah tetap eksis, namun fungsi, tugas, maupun tanggung jawabnya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Peran komite sekolah bukan hanya sebatas pada mobilisasi sumbangan, dan mengawasi pelaksanaan pendidikan. Esensi dari partisipasi komite sekolah adalah meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan perancanaan sekolah yang dapat merubah pola piker, keterampilan dan distribusi kewenangan atas individual dan masyarakat yang dapat memperluas kapasitas manusia meningkatkan taraf hidup dalam sistem manajemen pemberdayaan sekolah.<br />Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efesiansi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah, maupun luar sekolah. Nama dan ruang lingkup lewenangan ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing – masing satuan pendidikan, seperti kmite sekolah, komite pendidikan, komite pendidikan luar sekolah, dewan sekolah, majelis sekolah, majelis madrasah, momite TK, atau nama lain yang sesuai dengan criteria pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan sekolah dengan focus pemenuhan mutu yang kompetitif.Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-50539031391219141342010-03-31T15:01:00.001+07:002010-03-31T15:04:06.589+07:00Mahasiswa Protes Perubahan Gelar SarjanaBANJAR,(PR).- Mahasiswa Perguruan Tinggi Agam Isam (PTAI) Jurusan syariah utusan daerah mewakili Banjar, Ciamis, dan Tasikmalaya, berangkat ke Jakarta, Jumat (26/3), untuk menyampaikan protes bersama terhadap Peraturan Menteri Agama RI Nomor 36 tahun 2009 tentang penetapan pembidangan ilmu dan gelar akademik di lingkungan PTAI.<br /><br />Syamsul Ma'arif, mahasiswa Fakultas Syariah perguruan tinggi Islam di Ciamis, yang mewakili utusan Daerah Ciamis, Banjar, Tasikmalaya, mengatakan, seluruh mahasiswa Fakultas Syaria'ah di Indonesia, menolak Permen tersebut. Permen dimaksud mengubah gelar SH.I (Sarjana Hukum Islam) dan SE.I (Sarjana Ekonomi Islam) menjadi S.Sy (Sarjana Syari'ah) dan SE.Sy (Sarjana Ekonomi Syari'ah).<br /><br />"Ini sangat merugikan Mahasiswa Syariah dan Hukum seluruh Indonesia yang semula berstatus Gelar SHI/SEI diganti. Karena kita mahasiswa Syariah tidak hanya belajar hukum islam, tapi juga belajar ilmu-ilmu hukum positif yang berlaku di Indonesia. Kita ingin kesetaraan dengan gelar SH, untuk bisa diterima di PN Umum. Gelar SH.i saja sulit, apalagi S.Sy. Ini artinya mengkebiri, lulusan-lulusan PTAI," kata Syamsul, Kemarin (26/3) di Banjar sebelum berangkat ke Jakarta.<br /><br />Menurut Syamsul, realitas yang terjadi di Indonesia saat ini, tidak lepas dari peran Sarjana Hukum Konvensional yang tidak mengedepankan persoalan moralitas dan keagamaan dalam penegakan hukum. Ini sesungguhnya menjadi bukti kongkrit dan tantangan bagi sarjana dari PTAI untuk memperbaiki Kondisi Penegakan Hukum di Indonesia.<br /><br />"Akan tetapi, perjuangan kita menjadi nihil apabila dalam hal gelar akademik saja kita mengalami disorientasi. Hal itu terbukti dengan perubahan beberapa kali gelar Sarjana Fakultas Syariah dan Hukum, dari Drs kemudian S.Ag terus berubah lagi ke SHI/SEI, dan sekarang berubah lg menjadi S.Sy / SE.Sy yang tanpa melaui mekanisme penelitian atau evaluasi setiap perubahan gelar tersebut," tandasnya.<br /><br />Dewan Dosen, PTAI STAIMA Citangkolo Kota Banjar, Ade Syamsudin, mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara dalam konteks dan isi Permenag tentang perubahan gelar tersebut, sehingga belum berani menyampaikan sikap. "Di STAIMA juga ada jurusan Syariah. Tapi saya tidak berani komentar apa-apa tentang itu, saya belum mempelajari dan memahaminya, nanti saja tergantung rektor," kata Ade. <br /> Sumber : <a href="http://www.pikiran-rakyat.com/node/109948">PIKIRAN RAKYAT</a>Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-64084832239874786672010-03-31T14:38:00.000+07:002010-03-31T14:44:10.649+07:00Helm SNI, Polisi Diminta TegasJakarta - Mulai berlakunya penggunaan helm SNI pada Kamis 1 April besok, tentunya harus diimbangi dengan peranan para penegak hukum di jalan raya. Karenanya, polisi diminta untuk tegas menidak para pelanggar.<br /><br />Apalagi, aturan helm SNI sudah diatur dalam Undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, pasal 106 ayat 8 yang berisi, pengendara dan atau penumpang yang tidak memakai helm dikenakan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda sebesar Rp 250.000.<br /><br />Hal tersebut pun didukung oleh Deputi Informasi dan Pengembangan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional (BSN) Dewi Odjar Ratna Komala ketika dihubungi detikOto, Selasa (30/3/2010).<br /><br />Menurutnya, sesuai dengan yang tertulis di undang-undang, mulai 1 April yang tidak menggunakan helm SNI sudah seharusnya ditindak tegas.<br /><br />"Sehingga tidak ada lagi alasan untuk berkompromi, karena sosialisasinya sudah berjalan satu tahun lebih, dan ini kan kewenangan mereka (polisi)," ujarnya.<br /><br />Karenanya, Badan Standarisasi Nasional pun sudah berdiskusi dengan para penegak hukum jalan raya tersebut, guna memperlancar pemberlakukan wajib helm SNI tersebut. "Jadi polisi harus siap di lapangan," cetusnya.<br /><br />Sedangkan BSN, berperan untuk terus meyakinkan masyarakat akan pentingnya menggunakan helm SNI, karena memang dirancang untuk melindungi mereka dengan standarisasi yang sudah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.<br /><br />"Jadi jangan ragu, toh setiap negara juga punya standar nasionalnya masing-masing, dan pasti berbeda-beda," tambahnya sambil mengatakan kualitas SNI Indonesia sudah diakui di 153 negara di dunia.<br /><br />Sumber : <a href="http://oto.detik.com/read/2010/03/30/181347/1328889/648/helm-sni-polisi-diminta-tegas">detikOto</a>Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-31818009885274083302010-03-26T02:22:00.002+07:002010-03-26T02:50:58.446+07:009.000 Siswa di Ciamis Ikuti UNCIAMIS,(PRLM).-Sebanyak 9.680 siswa SMA,SMK, MA (Madrasah Aliyah) di Tatar Galuh Ciamis , hari Senin (22/3) akan mengikuti ujian nasional (UN). Mereka tersebar di 28 SMA dan sisanya di SMK dan MA.<br /><br />Sehari menjelang berlangsungnya UN, Minggu (21/3) proses distribusi soal UN sudah tuntas. Pnedistribusian soal UN ke 11 titik apai atau titik bagi soal, mendapatkan pengawalan ketat dari petugas kepolisian dan instansi terkait.<br /><br />Sementara itu nyasarnya satu dus berisi soal Kimia untuk SMA ke Bogor dan kurangnya dua amplop besar (AB) soal Bahasa Indonesia untuk SMK juga sudah diatasi.<br /><br />“Secara umum sudah siap. Tinggal pelaksanaannya saja. Dan kami jamin tidak ada kebocoran soal, meskipun sebelumnya sempat ada soal yang nyasar,” tutur Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Ciamis Akasah, disela melihat proses distribusi materi UN ke titik api.<br /><br />Disebutkan peserta UN dibagi dalam 779 ruangan yang ada di 78 sekolah penyelenggaran. Sebanyak lima sekolah tidak bisa menggelar UN, sehingga harus mengggabung dengan sekolah yang menyelenggarakan UN.<br /><br />Akasah yang didampingi Korwas, Tohir Maskur juga mengaku otimis hasil UN tahun ini lebih baik apabila dibandingkan sebelumnya. Optimisme tersebut didasarkan pada siswa lebih siap mengikuti UN. Di lain pihak, guru juga secara optimal mempersiapkan siswa.<br /><br />Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/109555Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-41066743228811157022010-01-18T23:49:00.028+07:002011-07-23T20:45:53.963+07:00Proposal Pembangunan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Yayasan Al Huda Sukajadi PamaricanNomor : 05/01/PAN/MDTA/2009 <br />Lampiran: 1 ( satu ) berkas<br />Perihal : Permohonan Bantuan Dana <br /><br />Kepada yth,<br />Para Dermawan<br />di<br /> tempat<br /><br />Dengan hormat,<br /><br />Salam sejahtera kami sampaikan, semoga alloh SWT. Senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayahnya kepada kita semua.<br /><br />Selanjutnya, Bersama ini kami Panitia Pembangunan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Yayasan Al Huda Sukajadi Pamarican Ciamis bermaksud mengajukan Permohonan Bantuan dana untuk membangun kembali tiga ruang kelas Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) yayasan Al Huda yang telah ambruk akibat gempa, sekaligus penambahan tiga ruang kelas baru dan pembangunan satu kantor MDTA serta satu kantor yayasan dengan dua lantai. Adapun rencana anggaran pembangunan MDATA Al Huda sebesar <span style="font-weight:bold;">Rp. 849.844.000,00</span> ( <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Delapan Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Empat Puluh Empat Ribu Rupiah</span></span>).<br /><br />Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan Proposal serta dokumen pendukung lainnya.<br /><br />Atas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terimakasih.<br /><br />Sukajadi, 09 Desember 2009<br />panitia<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Proposal Pembangunan MDTA Yayasan Al Huda<br />Sukajadi Pamarican</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">LATAR BELAKANG</span><br />Lembaga pendidikan Islam adalah satuan pendidikan atau layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non formal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, yang didalamnya berlangsung proses pendidikan, pembelajaran, dan latihan intelektual, mental, moral, dan fisik yang menghasilkan manusia yang berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas dan kewajiban serta tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Alloh SWT.<br /><br />Madrasah diniyah takmiliyah awaliyah (MDTA) yayasan al huda adalah salah satu bagian dari maksud diatas. Dalam kegiatan sehari-hari MDTA membina santri dalam rangka mengantarkan siswa yang beriman, bertaqwa dan berakhlakul karimah.<br /><br />Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya daya dukung yang kuat (sarana prasarana) yang memadai dan representative. Saat ini sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MDTA mengalami kerusakan yang sangat berat akibat gempa yang terjadi beberapa bulan yang lalu yang mengakibatkan ambruknya MDTA sehingga mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar para santri MDTA yayasan Al Huda.<br /><br />Oleh karena itu kami panitia pembangunan MDTA membutuhkan peran serta seluruh komponen pemerhati pendidikan islam baik dari masyarakat maupun pemerintah, untuk ikut berpartisipasi membangun kembali sarana tersebut di atas. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">DASAR PEMIKIRAN</span><br />Pemikiran yang mendasari:<br />-Hasil musyawarah panitia pembangunan MDTA yayasan Al Huda sukajadi kecamatan Pamarican.<br />-Desakan kebutuhan adanya sarana pendidikan yang memadai untuk kegiatan belajar mengajar siswa / santri.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">PERMASALAHAN</span><br />Akibat gempa yang terjadi beberapa bulan yang lalu yang mengakibatkan ambruknya MDTA yayasan Al huda, panitia pembangunan berencana membangun kembali tiga ruang kelas MDTA yayasan Al Huda yang telah ambruk sekaligus penambahan tiga ruang kelas baru dan pembangunan satu kantor MDTA serta satu kantor yayasan dengan dua lantai.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">MAKSUD DAN TUJUAN</span><br />Adapun maksud pembangunan MDTA AlHuda Sukajadi kecamatan Pamarican adalah melaksanakan amanat musyawarah panitia pembangunan MDTA Yayasan Al Huda.<br /><br />Tujuan pembangunan MDTA yayasan Al Huda adalah membangun kembali tiga ruang kelas yang ambruk akibat gempa dan penambahan tiga ruang kelas baru serta satu kantor MDTA dan satu kantor Yayasan al Huda.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">SUSUNAN PANITIA</span><br />Susunan Panitia Pembangunan MDTA yayasan Alhuda terlampir.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA</span><br />Sumber dana pembangunan MDTA yayasan Al huda berasal dari kas MDTA, masyarakat, Pemerintah dan donatur yg tidak mengikat. <br /><br />Adapun penggunaan dana pembangunan MDTA yayasan Al Huda adalah sebagaimana terlampir dalam rekapitulasi rencana anggaran biaya (RAB). <br /><br /><span style="font-weight:bold;">JANGKA WAKTU PELAKSANAAN</span><br />Karena minimnya anggaran yang kami miliki dan sebagian besar anggaran akan berasal dari masyarakat, Pemerintah dan donatur yg tidak mengikat, sehingga dalam pelaksanaannya akan di sesuaikan dengan anggaran yang yang kami dapatkan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">PENUTUP</span><br />Demikian proposal ini kami buat, kami sangat berharap partisipasi bapak/ibu, agar rencana pembangunan MDTA yayasan Al Huda dapat segera terealisasi.<br />Untuk mendukung proposal ini kami lampirkan dokumen lain sebagai pelengkap.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Layanan informasi:</span><br />Panitia Pembangunan MDTA tlp. (0265)652524, 652715 HP.085223888426, 081323560067<br /><br />Pamarican, 09 Desember 2009<br />Panitia Pembangunan MDTA yayasan AlHuda<br />Sukajadi kecamatan Pamarican<br /><br />Ketua...............................Sekretaris<br /><br />ttd....................................ttd<br /><br /><span style="font-weight:bold;">HUDAEFAH</span>.......................<span style="font-weight:bold;">AHMAD SUGIANTO<br /></span><br />Kepala MDTA......................Ketua Yayasan Al Huda<br /><br />ttd.....................................ttd<br /><br /><span style="font-weight:bold;">MASRUHIN</span>.........................<span style="font-weight:bold;">SYARIF HIDAYAT, S.Ag</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Lampiran:</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">PROFIL MDTA Yayasan AlHuda</span><br /><br />1. Nama Sekolah/Madrasah : Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Yayasan Al Huda <br />2. Alamat : Sukajadi RT 14/04 Pamarican Ciamis Jawa Barat <br />3. Nama Yayasan : Yayasan AlHuda<br /> Alamat Yayasan : Jalan Desa Sukajadi Kec. Pamarican kab. Ciamis Jawa Barat<br />4. NSS / NSM / NDS : 4123209101440<br />5. Jenjang Akreditasi : Swasta<br />6. Tahun Di dirikan : 1964<br />7. Tahun Beroperasi : 1970<br />8. Kepemilikan Tanah : Wakaf<br />9. Status Bangunan : Milik Yayasan<br />10. Kepala : Ky. Masruhin<br />11. Jumlah Guru/Ustadz: 20 orang<br />12. Jumlah Siswa : 243 orang <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Susunan Panitia Pembangunan MDTA</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc_Vw8rVY5i0IOxtW-lqP2X_NTQZL2He-yd7CZAhLFDmGu_8DDtxOc1KiRU-5DvUasSRmBRiqQMebdC7NG5wjd3D8d3qgjxR38ZfBul216jHbRieoFNqpIytr58fKCCvEB6TT3NOUOUWo3/s1600-h/susunan+pan+mdta.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 276px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc_Vw8rVY5i0IOxtW-lqP2X_NTQZL2He-yd7CZAhLFDmGu_8DDtxOc1KiRU-5DvUasSRmBRiqQMebdC7NG5wjd3D8d3qgjxR38ZfBul216jHbRieoFNqpIytr58fKCCvEB6TT3NOUOUWo3/s400/susunan+pan+mdta.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429221346375500402" /></a><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Rencana Anggaran Biaya</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/__h6mhzR8q10/S1SefHrX1mI/AAAAAAAAADY/QqZCMDGqjCg/s1600-h/RAB.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 281px;" src="http://2.bp.blogspot.com/__h6mhzR8q10/S1SefHrX1mI/AAAAAAAAADY/QqZCMDGqjCg/s400/RAB.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428137708362389090" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj09SgGzIXu5VRbHclYLz7imaOt5RRsl9viHksG5Q2u_u8-WNKjdUMXAKnEjc4aiJr6qckWi_m-fdwJdtzSnP42HqMSlu5EO8E12n4TT5Uadm5OM_f4yrQdIoFdHkGnC2s_yRVUiL7chxyc/s1600-h/RAB.1.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 208px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj09SgGzIXu5VRbHclYLz7imaOt5RRsl9viHksG5Q2u_u8-WNKjdUMXAKnEjc4aiJr6qckWi_m-fdwJdtzSnP42HqMSlu5EO8E12n4TT5Uadm5OM_f4yrQdIoFdHkGnC2s_yRVUiL7chxyc/s400/RAB.1.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428146734738930658" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5OIWbbR9p1IPrc7qkpr3KLvNfYu9fgKviAc7sGpQxtMA9nbKJLpjypexfWp-bd0f9NF4pu3VioADY4duYX2Cur6AVwcjBcJRNkuoHdIbZR_ic47pVOicSXC5lSjEOO2UeXTnhyphenhypheny0O3pUH/s1600-h/RAB.2.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 204px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5OIWbbR9p1IPrc7qkpr3KLvNfYu9fgKviAc7sGpQxtMA9nbKJLpjypexfWp-bd0f9NF4pu3VioADY4duYX2Cur6AVwcjBcJRNkuoHdIbZR_ic47pVOicSXC5lSjEOO2UeXTnhyphenhypheny0O3pUH/s400/RAB.2.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428152552483755378" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Rekapitulasi RAB</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgytnUT92Xa_5MTy-FVADoihSWkEw1Nj2pWP9xOaUfT3SVuD4fHN3HZC1UzL9z8KWF5-lV7RGSJaTrzVCjGZASAK5lZqDmK6t_ABLR6y0dODMUqkvFBIqzCTM8SWOr3R2XNdHmh8H8YoGu_/s1600-h/rekapitulasi+RAB.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 310px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgytnUT92Xa_5MTy-FVADoihSWkEw1Nj2pWP9xOaUfT3SVuD4fHN3HZC1UzL9z8KWF5-lV7RGSJaTrzVCjGZASAK5lZqDmK6t_ABLR6y0dODMUqkvFBIqzCTM8SWOr3R2XNdHmh8H8YoGu_/s400/rekapitulasi+RAB.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428160867077393618" /></a><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Gambar Rencana Pembangunan</span><br /><br />Denah Lokasi Pembangunan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMbCkCX56KVOielB9F64uaeHqAl5sqmL3WeioeeaStFjtsjvERihF6NWMa-Y72_8fA6O4sxZHJjE_32nB8OHIdw7yZXGpRrw0kgZaTdM1xeHNKB5QjsoT8apU09aJQdfowyHMjlxVLFW9a/s1600-h/denah.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 283px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMbCkCX56KVOielB9F64uaeHqAl5sqmL3WeioeeaStFjtsjvERihF6NWMa-Y72_8fA6O4sxZHJjE_32nB8OHIdw7yZXGpRrw0kgZaTdM1xeHNKB5QjsoT8apU09aJQdfowyHMjlxVLFW9a/s400/denah.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428165554690847058" /></a><br /><br />Denah Lantai 1<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJBp7U00PQy3QaTk9iTbOVS81k51tCU7AdPHvNcgX3IwQAgggbHo0DAFTvvcqt_NarLrFajEJWFRxExLnRtANvK0BLfVoJZxJU8T4AkH6YI-1ttTOqJASoDpKy1lZIh27wMjAS0pTJpMcN/s1600-h/denah+lantai+1.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 257px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJBp7U00PQy3QaTk9iTbOVS81k51tCU7AdPHvNcgX3IwQAgggbHo0DAFTvvcqt_NarLrFajEJWFRxExLnRtANvK0BLfVoJZxJU8T4AkH6YI-1ttTOqJASoDpKy1lZIh27wMjAS0pTJpMcN/s400/denah+lantai+1.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428169272008951522" /></a><br /><br />Denah Lantai 2<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn37UaFtLaB29jVJNybx8AomBNMR0v-EosCCVDytiO_C5oz80VbVV7Nton4WdJcqL845r3tVScoL6ip_3i0tM2HdOIVxKGEFYHfPp0GVbRTWrNX3yqNkFAG_oedqEYCZkP05-HiUtT4dNE/s1600-h/denah+lantai+2.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 275px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn37UaFtLaB29jVJNybx8AomBNMR0v-EosCCVDytiO_C5oz80VbVV7Nton4WdJcqL845r3tVScoL6ip_3i0tM2HdOIVxKGEFYHfPp0GVbRTWrNX3yqNkFAG_oedqEYCZkP05-HiUtT4dNE/s400/denah+lantai+2.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428176560404241090" /></a><br /><br />Rencana Pondasi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgLGZUy8nx15ZYyDowRiEKWY07TGiaHL1fbpYgia8LUxifXeXKrV2huDtpmNTnSYwK5i_Ap8c6dNLXV4qkCLpk4gDiIBwZFs5cxojGyJvaklj5szPPJWmztE4FTDwXoGFEjuPEuX1cXkhb/s1600-h/rencana+pondasi.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 283px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgLGZUy8nx15ZYyDowRiEKWY07TGiaHL1fbpYgia8LUxifXeXKrV2huDtpmNTnSYwK5i_Ap8c6dNLXV4qkCLpk4gDiIBwZFs5cxojGyJvaklj5szPPJWmztE4FTDwXoGFEjuPEuX1cXkhb/s400/rencana+pondasi.bmp" border="0" lt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428183131688350978" /></a><br /><br />Potongan A-A<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiowZY4FAyHPTKn_JkhhphiYMS_QRDkoDp7gJygjZWC7WPOddyX0IDpX81wByzz1DYlostgleJZh2yizCM0tqtPaMARKO3XHImFBY3xrT9ir5_GVAT6CrCGCA8rJcfbZPDy2MV2wTCWJXQj/s1600-h/potongan+A.A.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 210px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiowZY4FAyHPTKn_JkhhphiYMS_QRDkoDp7gJygjZWC7WPOddyX0IDpX81wByzz1DYlostgleJZh2yizCM0tqtPaMARKO3XHImFBY3xrT9ir5_GVAT6CrCGCA8rJcfbZPDy2MV2wTCWJXQj/s400/potongan+A.A.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428187673613409714" /></a><br /><br />Potongan B-B<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcSzhOzsseZi_3iDuzlg3_qvY5y87_ai7P50gCe_oKDFtrHgD0pzynT4jhxmbNSNID7pO-tSaLAcUAYKw4n1STK1rA5CY9dsCtqmkAbBbLmNAOKgXEu7Trijl0mSkD5LFg95XtFwYdRKTP/s1600-h/potongan+B.B.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 309px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcSzhOzsseZi_3iDuzlg3_qvY5y87_ai7P50gCe_oKDFtrHgD0pzynT4jhxmbNSNID7pO-tSaLAcUAYKw4n1STK1rA5CY9dsCtqmkAbBbLmNAOKgXEu7Trijl0mSkD5LFg95XtFwYdRKTP/s400/potongan+B.B.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428192396504567906" /></a><br /><br />Tampak Depan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj485iG9zYe7Rma1b8q37oSs3DvQMEK_Uz5I71uQDKDn8k3jEMGP9F9hIZ5BWd2HpbZLIeobnlbNnoJTiFlY1tecy4XqI7hOcfh6Wgr1rUW1FWNNEy5ghmSxbQ9W_F7m3xyoJPmqAYR_9Fi/s1600-h/tampak+depan.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 188px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj485iG9zYe7Rma1b8q37oSs3DvQMEK_Uz5I71uQDKDn8k3jEMGP9F9hIZ5BWd2HpbZLIeobnlbNnoJTiFlY1tecy4XqI7hOcfh6Wgr1rUW1FWNNEy5ghmSxbQ9W_F7m3xyoJPmqAYR_9Fi/s400/tampak+depan.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428195586997998930" /></a><br /><br />Tampak Samping Kanan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6BIJ1rcUnM5lIn6x8KCHRDeZxhsGfAQO6WY29zKj1Cz67N-0zRrMR565UbX60hPx_YQap__fsemAcQlTsq3Xj-5zNc7AgJzDgwLdw0tfGTVOMCquwcCMSHapsMfwW0kq7-jqBBDGxjc4K/s1600-h/tampak+samping+kanan.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6BIJ1rcUnM5lIn6x8KCHRDeZxhsGfAQO6WY29zKj1Cz67N-0zRrMR565UbX60hPx_YQap__fsemAcQlTsq3Xj-5zNc7AgJzDgwLdw0tfGTVOMCquwcCMSHapsMfwW0kq7-jqBBDGxjc4K/s400/tampak+samping+kanan.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428200634552861122" /></a><br /><br />Potongan C-C<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx4I0NudNSr4y044HA4_zRnMDiCAAJHg-MKWKJ7xNPJvJWDSHPuMwGZXNQDN_souFLhb-EBlKIAPyUpMNde_L7L5O0rtSkQ2eYrdHIPlBchp7j4QpCeAQy2h8Mhbe1dBCctRzYRP6cYzC1/s1600-h/potongan+C.C.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 297px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx4I0NudNSr4y044HA4_zRnMDiCAAJHg-MKWKJ7xNPJvJWDSHPuMwGZXNQDN_souFLhb-EBlKIAPyUpMNde_L7L5O0rtSkQ2eYrdHIPlBchp7j4QpCeAQy2h8Mhbe1dBCctRzYRP6cYzC1/s400/potongan+C.C.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428204732302045986" /></a><br /><br />Potongan D-D<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0qQep3aU1o_BbUtcoPk7nAc5TRI6HKicPkzVke_oDeu9nJDOyGgpDIYm1u3bIIRGSDMsDVUo_PEJyyqvsSc3vHPS8J7mZ-y-A4IwJ64shUHOfcwokY2i2GrXh9lTPBgZNcYNkZ-0K4Usa/s1600-h/potongan+D.D.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 176px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0qQep3aU1o_BbUtcoPk7nAc5TRI6HKicPkzVke_oDeu9nJDOyGgpDIYm1u3bIIRGSDMsDVUo_PEJyyqvsSc3vHPS8J7mZ-y-A4IwJ64shUHOfcwokY2i2GrXh9lTPBgZNcYNkZ-0K4Usa/s400/potongan+D.D.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428206321468115906" /></a><br /><br />Tampak Belakang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_s4H5T2coF6ftwWIzBQtKnFw6B57XNxgmW-whIo5Swy2XCga7AAgy0z1kmZWZ743w-5TA8uBtubXTymQS7yhtp_s8bMElHyu_qUqiFdu_yq3Fgwl1FcJL0OE-JPBsK61PspootcF9vGz-/s1600-h/tampak+belakang.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 204px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_s4H5T2coF6ftwWIzBQtKnFw6B57XNxgmW-whIo5Swy2XCga7AAgy0z1kmZWZ743w-5TA8uBtubXTymQS7yhtp_s8bMElHyu_qUqiFdu_yq3Fgwl1FcJL0OE-JPBsK61PspootcF9vGz-/s400/tampak+belakang.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428215599421295362" /></a><br /><br />Tampak Samping Kanan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPKSzotUwXU4g387ojhrROWR90_1oAZ3D_owRfn2Xec_bezySv9OgsHLFlE0QmJe8nHBMpQTgZpdB5TK0jI3A04GhblHWGAR3_SS9s6EaWvNV3PM6sTWqk0Y2lAwLgJnRLqCsAT3ssj-UV/s1600-h/tampak+samping+kanan1.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 310px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPKSzotUwXU4g387ojhrROWR90_1oAZ3D_owRfn2Xec_bezySv9OgsHLFlE0QmJe8nHBMpQTgZpdB5TK0jI3A04GhblHWGAR3_SS9s6EaWvNV3PM6sTWqk0Y2lAwLgJnRLqCsAT3ssj-UV/s400/tampak+samping+kanan1.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428222790226557234" /></a><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Dokumentasi Awal Bangunan</span><br />Tampak Depan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR9Kgb8uV3HWzPwbMB_4OZqanzV1p8WDDJfjeKdjpKFj_3pXuMehuFjhxWqeBI7JegfTa8GXtNWvBA8y920jbEdaU8dtRBanlca9lQvEnau0U7lohO-1POePmS28v81Z4SkZ5opwUPWDoK/s1600-h/mdta1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR9Kgb8uV3HWzPwbMB_4OZqanzV1p8WDDJfjeKdjpKFj_3pXuMehuFjhxWqeBI7JegfTa8GXtNWvBA8y920jbEdaU8dtRBanlca9lQvEnau0U7lohO-1POePmS28v81Z4SkZ5opwUPWDoK/s400/mdta1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429235084551946882" /></a><br /><br />Tampak Samping kanan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6zy7087t2ugoKyIoyzlaw5dclo-jyDpV2CVl7iIYOHkW7He2a1PpjMMYkVPdzoySdWaYVx882UCtjphTurygpXD6fjoM7lS7-KexdXyYdZcV-mICiTFW-3ntG7E8Cje1sUsTwh3xYUeZt/s1600-h/mdta2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6zy7087t2ugoKyIoyzlaw5dclo-jyDpV2CVl7iIYOHkW7He2a1PpjMMYkVPdzoySdWaYVx882UCtjphTurygpXD6fjoM7lS7-KexdXyYdZcV-mICiTFW-3ntG7E8Cje1sUsTwh3xYUeZt/s400/mdta2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429239290795502338" /></a><br /><br />Tampak Samping Kiri<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz0JyUlD5_oC7j4HX42mZYCeF5hzmQ_T9_6ngDcVjcugs0o4whmeETidl-h3ABNmUuDUYnYXMdF1TRXJeZ4hpmX0ePZbECEojTlV0I8PosLU_LIHV2N8GOgebsJjtgSVgePKq6pxSF-_Ga/s1600-h/mdta3.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz0JyUlD5_oC7j4HX42mZYCeF5hzmQ_T9_6ngDcVjcugs0o4whmeETidl-h3ABNmUuDUYnYXMdF1TRXJeZ4hpmX0ePZbECEojTlV0I8PosLU_LIHV2N8GOgebsJjtgSVgePKq6pxSF-_Ga/s400/mdta3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429242163967187970" /></a><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Proses Pembangunan</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0aaGu9HEOSCaOr4JlktlV1YLi_X8U_7bHBvHJZmyUk68SFfa3ZOwQtJ2Iay1FHcowFFHNVgrdWtKqEIuQoybA0vsIumur3-NcpUvv87IOVEMIeCeuP8aMMFtCrH16OEC6mBwmr95lCAfg/s1600/proses+pemb.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0aaGu9HEOSCaOr4JlktlV1YLi_X8U_7bHBvHJZmyUk68SFfa3ZOwQtJ2Iay1FHcowFFHNVgrdWtKqEIuQoybA0vsIumur3-NcpUvv87IOVEMIeCeuP8aMMFtCrH16OEC6mBwmr95lCAfg/s320/proses+pemb.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5632543022411743490" /></a>Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-89264234677939304452009-11-02T17:37:00.003+07:002009-11-09T14:11:35.950+07:00Terbentuk, paniatia pembangunan Madrasah Diniyah Takmilyah Awaliyah (MDTA) yayasan Al Huda Sukajadi Pamarican Ciamis<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLA9zxiMtQQZc_SakuPviXV0n11xsPu7iF5zAi-xiQDhUtZe67SVfzBRfLPA2EUr0LBQ6Typ3ltFFDAVJUoR8OWc7ZcINI0ZE-qSxKmZnzZ8E_c7iAdDpPT2RusbLgVThnA4QCBzalWlZJ/s1600-h/01112009236.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLA9zxiMtQQZc_SakuPviXV0n11xsPu7iF5zAi-xiQDhUtZe67SVfzBRfLPA2EUr0LBQ6Typ3ltFFDAVJUoR8OWc7ZcINI0ZE-qSxKmZnzZ8E_c7iAdDpPT2RusbLgVThnA4QCBzalWlZJ/s320/01112009236.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5399455003587860162" /></a>Peserta rapat pembentukan panitia pembangunan MDTA yayasan Al huda<br /><br />Pamarican, Yayasan Al Huda - Akibat gempa yg berkekuatan 7,3 SR yang berpusat di <br />Tasikmalaya (Rabu,2/9), Madrasah Diniyah Takmilyah Awaliyah (MDTA) yayasan Al Huda Sukajadi Pamarican Ciamis yang merupakan pusat lembaga pendidikan agama islam untuk masyarakat desa sukajadi kec pamarican dan sekitarnya ambruk dan tidak bisa digunakan lagi untuk kegiatan belajar mengajar. Kini para siswa melaksanakan KBM menggunakan ruang kelas MTs yang ada dilingkungan yayasan Al huda. Supaya para siswa bisa menempati ruang belajar seperti sedia kala, kepala MDTA yayasan Alhuda, Ky Masruhin, mengadakan rapat untuk membentuk panitia pembangunan ruang kelas baru MDTA yayasan Al huda Minggu (1/11) di gedung MTs Alhuda Sukajadi Pamarican Ciamis. <br /><br />Rapat yang di hadiri oleh ketua yayasan Alhuda, Syarif Hidayat,SAg. , Kepala Desa Sukajadi, Hudaefah, tokoh dan masyarakat sekitar, terpilih kepala desa Sukajadi, Hudaefah sebagai ketua dan Ketua Yayasan Alhuda, Syarif Hidayat, SAg. Sebagai wakil ketua panitia pembangunan. <br />Menurut kepala MDTA yayasan al huda, Ky Masruhin, Bangunan MDTA rencananya akan di bangun enam ruang kelas baru dan satu ruang kantor untuk MDTA dan satu ruang kantor untuk yayasan dengan dua lantai . “ kami merencanakan membangun kembali ruang kelas baru sebanyak enam ruang dan dua ruang kantor di jadikan dua lantai, dengan anggaran lebih kurang 900 juta rupiah. Bangunan ini tidak hanya digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa MDTA tapi digunakan juga untuk pengajian mingguan masyarakat desa sukajadi” ujarnya.<br /><br />Sementara itu menurut kepala desa sukajadi yg sekaligus ketua panitia pembangunan terpilh, mengatakan pihak pemerintah desa sudah mengupayakan dan melaporkan semua bangunan rusak akibat gempa yang ada di desa sukajadi tapi sampai saat ini belum ada informasi akan ada dan tidaknya bantuan, mudah-mudahan cepat atau lambat pemerintah merespon usulan bangunan yang rusak akibat gempa. “ saya sudah mendata dan melaporkan bangunan yang rusak akibat gempa yang ada di sukajadi tapi belum ada kabar kapan akan ada bantuan, mudah-mudahan secepatnya pemerintah meresponnya.” ujarnya.<br /><br />Dalam kesempatan yang sama ketua yayasan Al huda, Syarif Hidayat, SAg. Mengatakan bangunan MDTA yayasan al huda yg ambruk harus kita upayakan dibangun kembali agar para siswa bisa belajar seperti sedia kala. Karena ini bukan hanya di gunanakan untuk belajar agama para siswa tapi juga merupakan pusat dakwah untuk masyarakat desa sukajadi dan sekitanya.”kita harus membalikan bangunan MDTA seperti sedia kala bahkan harus lebih baik lagi, karena disamping untuk belajar agama para siswa, juga sebagai pusat kegiatan keagamaan di desa sukajadi dan sekitanya.”kata Syarif.Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-40632585096362994572009-09-15T01:12:00.004+07:002009-09-15T01:54:19.386+07:00Madrasah Ibtidaiyah Diniyah (MID) Yayasan Al Huda Rusak Berat akibat Gempa.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGgVjd6ukvMW5PNZtwiqxLuA0DlTPeaB6bFbQS8bfwxv-Qr7M6aYbmqktIPAQ8MTl_MYBP-m6yN7Q0Lnvlk2pD8YnAZGMuxOLOoIc2jopKgBu33THbY0m-c1Jt9jZT7m2kSY_cwpVyNAJ2/s1600-h/14092009198.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGgVjd6ukvMW5PNZtwiqxLuA0DlTPeaB6bFbQS8bfwxv-Qr7M6aYbmqktIPAQ8MTl_MYBP-m6yN7Q0Lnvlk2pD8YnAZGMuxOLOoIc2jopKgBu33THbY0m-c1Jt9jZT7m2kSY_cwpVyNAJ2/s200/14092009198.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5381394792656782498" /></a><br />Pamarican, Yayasan AlHuda- Madrasah Ibtidaiyah Diniyah (MID) yayasan Alhuda Desa Sukajadi kec. Pamarican Kab. Ciamis, rusak berat akibat gempa pekan lalu. Tiga ruang belajar tidak mungkin dipergunakan lagi dan harus di rehab total. <br /><br />Karena retakan dinding yang terlalu banyak sehingga pihak MID berinisiatif menurunkan genteng untuk mengurangi resiko runtuhnya sebagian bangunan yang mengalami retak-retak yang cukup parah, saat itu juga satu ruang lagi bangunannya runtuh. Minggu (13/9). Sementara itu sejak terjadi gempa, terpaksa para siswa belajar di di masjid dan menggunakan ruang kelas MTs Al huda yang ada di sebelah MID.<br /><br />Kepala MID Alhuda, Ky Masruhin, berharap pemerintah segera merehab bangunan MID Alhuda, sehingga para siswa bisa kembali belajar di ruang yang memadai. “ Saya prihatin dengan kondisi bangunan yang rusak parah akibat gempa, mudah-mudahan pemerintah segera merehab total ruang kelas yang ambruk. Dengan runtuhnya bangunan MID kegiatan belajar mengajar para siswa terpaksa di alihkan ke masjid dan menggunakan bangunan MTs alhuda,” ujarnya <br /><br />Sementara itu, menurut ketua Yayasan Alhuda, Syarif Hidayat, SAg,Bangunan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah (MID) memang sudah cukup tua dan banyak material bangunan yang yang sudah rapuh,dan perlu di rehab total. Oleh karena itu ketika terjadi gempa, bangunan tersebut ambruk. Selain MID, MTs Alhuda yang kondisi fisiknya terbilang kuat juga mengalami retak-retak dan rusak ringan “ Bangunan MID itu materialnya sudah rapuh, karena sejak dibangun tahun 1963 baru direhab atapnya saja, MTs Al huda saja yang bangunannya terbilang kuat juga mengalami hal yang sama apalagi MID yang materialnya sudah tua” ujarnya.<br /><br />Oleh karena itu beliau berharap pemerintah segera merehab ruang yang ambruk dan mengetuk hati para dermawan untuk ikut berpartisipasi dan membantu rehabilitasi bangunan MID. “ Saya berharap pihak pemerintah segera merehab total bangunan MID yang ambruk, juga mengajak kepada para dermawan untuk ikut membantu rehabilitasi MID sehingga para siswa bisa mengadakan kegiatan belajar mengajar sebagaimana mestinya,” kata Syarif.Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-58506607183545943542009-09-15T01:07:00.001+07:002009-09-15T01:11:38.902+07:00Kerugian akibat Gempa Rp. 336 Miliar(Data Kerusakan Berubah-ubah)Ciamis, Priangan-Data kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi di Kab. Ciamis berubah-ubah. Pada awalnya, tercatat jumlah kerugian di bumi tatar galuh ini mencapai Rp. 480 miliar lebih, tetapi angka ini berubah menjadi 335 miliar lebih dan terakhir Rp. 336 miliar lebih.<br />Wakil sekretaris Tim Penanggulangan Pasca Bencana Alam Gempa Bumi di Ciamis, Drs. Endang Sutisna, mengatakan, pihaknya terus menampung data kerusakan dari tiap-tiap Kecamatan. Pihaknyapun membenarkan data kerusakan terus beubah setiap harinya.<br />“ Kalu memang pak Gubernur memberi ultimatum, besok (hari ini red) data kerusakan harus diterima pihak propinsi, kami akan berikan data terakhiryaitu kerugian mencapai Rp. 336.208.776.583, “ ujar ending, Jum’at (11/9) di posko BPB Kab. Ciamis yang didirikan di setda Ciamis.<br />Dikatakan Endang, perubahan data terjadi karena tiap-tiap Kecamatan terus melakukan penilaian sebelum dilakukan verifikasi oleh dinas Cipta Karya.<br />“pihak Kecamatan tetntu ingin memberikan data yang akurat. Oleh karena itu, data dari beberapa kecamatan berubah,” ujarnya.<br />Mengenai bantuan untuk perumahan warga korban gempa, Endang mengatakan akan dibuat kelompok-kelompok masyarakat. Kelompok tersebut dibentuk sesuai dengan jumlah rumah warga yang rusak berat.<br />“Jumlah rumah warga yang rusak berat sebanyak 14.256 unit. Jumlah ini akan dibagi 10, sehingga nantinya akan terbentuk sekitar 1.425 kelompok masyarakat,” ujar Endang.<br />Dikatakan Endang dengan dibuat kelompok-kelompok masyarakat, pelayanan bantuan kepada warga akan lebih mudah.<br />“Metode ini sudah banyak digunakan seperti pada penanggulangan tsunami di Aceh dan gempa di Jogja,” ujarnya.<br />Dengan banyaknya rumah warga yang rusak, dikatakan Endang, hingga saat ini tercatat jumlah pengungsi sebanyak 26.400 orang. Mereka ada yang tinggal di tenda darurat, ada juga yang menumpang dirumah orang lain atau sodaranya.<br /><br />Sumber : HU Priangan edisi 12 September 2009.Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-23529465782488246562009-09-15T01:07:00.000+07:002009-09-15T01:11:05.732+07:00Kerugian akibat Gempa Rp. 336 Miliar(Data Kerusakan Berubah-ubah)Ciamis, Priangan-Data kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi di Kab. Ciamis berubah-ubah. Pada awalnya, tercatat jumlah kerugian di bumi tatar galuh ini mencapai Rp. 480 miliar lebih, tetapi angka ini berubah menjadi 335 miliar lebih dan terakhir Rp. 336 miliar lebih.<br />Wakil sekretaris Tim Penanggulangan Pasca Bencana Alam Gempa Bumi di Ciamis, Drs. Endang Sutisna, mengatakan, pihaknya terus menampung data kerusakan dari tiap-tiap Kecamatan. Pihaknyapun membenarkan data kerusakan terus beubah setiap harinya.<br />“ Kalu memang pak Gubernur memberi ultimatum, besok (hari ini red) data kerusakan harus diterima pihak propinsi, kami akan berikan data terakhiryaitu kerugian mencapai Rp. 336.208.776.583, “ ujar ending, Jum’at (11/9) di posko BPB Kab. Ciamis yang didirikan di setda Ciamis.<br />Dikatakan Endang, perubahan data terjadi karena tiap-tiap Kecamatan terus melakukan penilaian sebelum dilakukan verifikasi oleh dinas Cipta Karya.<br />“pihak Kecamatan tetntu ingin memberikan data yang akurat. Oleh karena itu, data dari beberapa kecamatan berubah,” ujarnya.<br />Mengenai bantuan untuk perumahan warga korban gempa, Endang mengatakan akan dibuat kelompok-kelompok masyarakat. Kelompok tersebut dibentuk sesuai dengan jumlah rumah warga yang rusak berat.<br />“Jumlah rumah warga yang rusak berat sebanyak 14.256 unit. Jumlah ini akan dibagi 10, sehingga nantinya akan terbentuk sekitar 1.425 kelompok masyarakat,” ujar Endang.<br />Dikatakan Endang dengan dibuat kelompok-kelompok masyarakat, pelayanan bantuan kepada warga akan lebih mudah.<br />“Metode ini sudah banyak digunakan seperti pada penanggulangan tsunami di Aceh dan gempa di Jogja,” ujarnya.<br />Dengan banyaknya rumah warga yang rusak, dikatakan Endang, hingga saat ini tercatat jumlah pengungsi sebanyak 26.400 orang. Mereka ada yang tinggal di tenda darurat, ada juga yang menumpang dirumah orang lain atau sodaranya.<br />Sumber : HU Priangan edisi 12 September 2009.Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-82548543378310009422009-09-09T00:34:00.000+07:002009-09-09T00:35:39.273+07:00Madrasah Rusak, Belajar di Luar KelasCiamis, Priangan-Direktur Pendidikan Madrasah Depag RI, Drs. H. Firdaus, M.Pd, menghimbau agar pihak Madrasah yang sekolahnya rusak akibat gempa menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar diluar kelas. Sebab, dengan kondisi ruang kelas Madrasah yang hancur akibat gempa tidak mungkin kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara normal di dalam kelas. “tidak bolah ada pembagian jam belajar, kelas pagi dan kelas siang, karena hal tersebut akan mengurangi jam belajar siswa. Oleh karena itu, saya minta kegiatan belajar mengajar di pindahkan ke tempat lain yang aman., seperti ke masjid dan pondok pesantren,” ujar H. Firdaus, Sabtu(5/9) saat berkunjung ke kampus MAN 2 Ciamis yang sebagian ruang kelasnya rusak akibat gempa.<br />Dikatakan Firdaus, dengan banyaknya ruang kelas yang rusak jangan sampai kegiatan belajar terus-terusan diliburkan. Dengan kondisi darurat seperti saat ini, pihaknya meminta para guru dan masyarakat turut prihatin dan menyelamatkan proses pendidikan jangan sampai terhambat. “ Demi keselamatan pendidikan, kami minta para guru harus prihatin. Kalau nanti kegiatan belajar pindah ketempat lain yang agak jauh, jangan sampai minta insentif untuk ongkos atau lainnya. Kita sedang dalam bencana, dan harus benar-benar prihatin,” ujar Firdaus.<br />Menurut Firdaus, saat ini pihaknya terus meminta jumlah sekolah yang rusak akibat gempa, yang nantinya akan disampaikan dalam rapat kordinasi dengan pihak terkait lainnya. “ Kami akan melihat sisa anggaran tahun ini. Kalau nanti masih ada, tentu akan digunakan untuk merehab sejumlah ruang kelas yang rusak dan sisanya akan kami usulkan dalam APBN tahun depan,” ungkap Firdaus.<br />Namun demikian, Firdaus mengatakan, sebelum rehab dilaksanakan pihaknya akan berkonsultasi dengan Departemen PU terkait ruang kelas atau bangunan yang rusak. “Apakah gedung madrasah itu perlu dihancurkan dan dibangun dari awal atau cukup direhab saja, nanti pihak PU yang akan menentukan,” ujarnya.<br /><br />Sumber: HU Priangan edisi Senin, 7 September 2009Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-34166893638311749172009-09-09T00:26:00.001+07:002009-09-09T00:30:31.271+07:00Sekolah Hancur Tanggung Jawab PusatTasik, Priangan-Mendiknas Bambang Sudibyo menandaskan, sekolah yang rusak berat atau hancur akibat gempa, akan ditanggulangi oleh oleh Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan sekolah dengan rusak sedang, akan ditangani oleh Pemprop Jabar dan Pemkab/Pemkot masing-masing didaerah bencana. <br />Hal itu ditegaskan Bambang saat meninjau SD Negeri 4 Salawu, Kab. Tasikmalaya uang hancur akibat gempa.<br />Hadir dalam kesempatan itu Kadis Pendidikan Jawa Barat Wahyudin serta pejabat lainnya.<br />Kunjungan Menteri di Kab. Tasikmalaya dilanjutkan SMP Negeri I Cigalontang dan SMA Negeri Cigalontang yang juga hancur akibat gempa.<br />Menurut Bambang, penanganan kerusakan sekolah sebenarnya menjadi tanggung jawab kepala daerah. Sedangkan Pusat dan gubernur sifatnya membantu. “ Bantuan yang akan diberikan untuk tanggap darurat masing-masing daerah sebesar Rp. 2 miliar. Selain itu, dibantu juga seragam, alat tulis dan lainnya ke daerah bencana itu. Bantuannya tidak bohong, itu lihat truk yang membawa bantuan, “ kata menteri sambil menunjuk truk dimaksud.<br />Menurutnya, proses pembangunan sekolah yang rusak atau hancur akan melibatkan ahli dari ITB dan guru SMK untuk melakukan verivikasi dan evaluasi atau penilaian sekolah yang rusak. Artinya dari ITB nanti akan meneliti apakah sekolah itu harus direlokasi atau tidak.<br />Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kab. Tasikmalaya H. Idi Hidayat mengatakan, sedikitnya 1860 ruang ruang kelas dari 489 sekolah di Kab. Tasikmalaya rusak akibat gempa sehingga kerugiannya mencapai 65,6 miliar.<br /><br />Di Ciamis<br />Dalam kunjungannya di Kab. Ciamis, Mendiknas diantaranya meninjau SDN I Pusakanagara Kec. Baregbeg dan SMPN I Cipaku. Kedua sekolah itu sebagian besar bangunannya jebol diguncang gempa.<br />Bambang mengatakan, kondisi kerusakan sekolah akibat gempa yang terpusat di Tasikmalaya, tidak sebanyak ketimbang di Yogyakarta dan Aceh. Sekolah-sekolah yang rusak ini akan segera dibangun kembali, tidak mengenal swasta atau negeri. “ Tanggap darurat harus segera selesai jangan sampai anak terlalu lama tidak sekolah.” Katanya.<br /><br />Di Garut<br />Hal yang sama diungkapkan Mendiknas saat berkunjung ke sejumlah lokasi yang rusak akibat gempa di Kab. Garut.<br />Disini Mendiknas mengingatkan, Bupati juga harus bertanggung jawab atas kelangsungan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) karena KBM hak asasi seluruh peserta anak didik. “ Makanya dilarang keras untuk meliburkan anak sekolah lebih dari tujuh hari. Dalam kondisi apapun mereka harus tetap bersekolah,” tegas Bambang.<br /><br />Sumber: HU Priangan edisi Senin, 7 September 2009Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-3529291944619258312009-07-22T11:17:00.003+07:002010-04-22T16:08:55.704+07:00Pengaruh keluarga teradap minat belajar anak<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqVsXsb7Mgawy5b0r2eBwUcnW9bN3Kng2lz99q2bBDCsuyvj2mZTvqucMUmsbyruA-GuRCjztf74_ul1xRtfZBJO3utfULz_JdSN5UqWzGOvP48s1-TLFx4i2XvWVEQu5ZoJ1RbruyY1IT/s1600/19042010337.01.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 154px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqVsXsb7Mgawy5b0r2eBwUcnW9bN3Kng2lz99q2bBDCsuyvj2mZTvqucMUmsbyruA-GuRCjztf74_ul1xRtfZBJO3utfULz_JdSN5UqWzGOvP48s1-TLFx4i2XvWVEQu5ZoJ1RbruyY1IT/s200/19042010337.01.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462885918600066850" /></a><br />Dengan semakin majunya ilmu pemgetahuan dan teknologi semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap dunia pendidikan.<br />Maraknya tayangan-tayangan televisi swasta akhir-ahir ini membuat kita terpanggil untuk dapat mencermati setiap program yang ditayangkan. Apalagi jika kita mengingat terhadap pengaruh kejiwaan anak, terutama pada usia sekolah. Tentunya anak sesuai dengan usianya, ia sering meniru terhadap apa yang dilihatnya tanpa berfikir dampaknya. Kita tidak menafikan bahwa televisi banyak manfaatnya, disamping sebagai sarana hiburan juga dapat dijadikan sebagai sarana informasi dan ilmu pengetahuan. Namun tentunya kita harus dapat menghitung sejauhmana televisi dapat memberikan motivasi terhadap minat belajar anak, apakah banyak manfaatnya atau malah justru sebaliknya. Dalam kaitannya dengan pengaruh keluarga terhadap minat belajar anak, tentunya para orang tua harus betul-betul memahami dan hati-hati terhadap program apa yang sesuai dengan perkembangan jiwa anak.<br /><br />Disinilah tugas orang tua harus bijaksana, orang tua harus dapat memilih program dan waktu yang tepat agar anak dapat menikmati tayangan televisi yang tidak mengganggu terhadap waktu belajar sekaligus perkembangan jiwa anak.<br />Seberapa jauh keluarga dapat mempengaruhi minat belajar anak? Tentunya ada berbagai faktor, antara lain:<br /><br />Faktor Psychis (psikis)<br /><br />Secara kejiwaan, anak berprilaku suka mencoba dan meniru. Anak selalu ingin mencoba apa yang dilihat tanpa berfikir dampaknya. Apalagi jika yang dilihat dianggap sangat menarik.<br /><br />Anak belum dapt membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, justru yang dihahatirkan jika yang ditiru itu dapat merugikan terhadap dirinya, ini sangat berbahaya, sebagaimana kasus SMACK DOWN yang terjadi akhir2 ini.<br />Jika kita melihat pada kasus itu tentunya sangat memprihatinkan. Hal ini terjadi karena anak merasa bangga jika ia dapat meniru gerakan yang ditayangkan televisi ini. Ia merasa gagah jika ia mampu mengalahkan teman-temannya.<br />Kejadian ini tidak akan terjadi apabila orangtua dapat menjelaskan dengan baik tentang program tersebut, tentunya program ini sebaiknya tidak ditonton oleh usia anak apalahi menirunya.<br /><br />Apabila kita melihat fakta, bahwa program tayangan televisi yang ada saat ini justru lebih banyak menayangkan program-program yang cocok hanya dikonsumsi oleh orang dewasa, justru yang cocok ditonton oleh ana-anak hanya 10% saja.<br />Program televisi yang dikemas dengan begitu menarik, justru dapat membius anak untuk dapat menontonnya, sehingga anak lupa akan waktu belajarnya. Waktu belajar anak tersita untuk menonton tayangan televisi. Pihak orang tua lah yang harus bijaksana, kapan anak bisa menonton dan kapan waktu belajar. Disamping itu contoh-contoh orangtua, didalam lingkungan keluarga terus dipantau dan dicontoh oleh anak. Dengan kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, maka motivasi anak sangat tergannggu. Terutama belajar, bahkan lebih senang nonton TV daripada belajar. Apalagi tayangan televisi saat ini terkesan tidak memberikan kesan yang positif bahkan kurang mendidik bagi usia anak. <br /><br />Yang menjadi pertanyaan sejauhmanakah peran orang tua terhadap perkembangan jiwa anak, ini yang sering dikesampingkan oleh orang tua. Apalgi orang tua yang sibuk dengan profesinya masing-masing, tentu anak terabaikan. Sulit dibayangkan jika anak dibiarkan berkembang sendiri tanpa bimbingan orang tua, anak akan bebas memilih setiap perilaku yang dilihat. Jika ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan belajar anak akan tertinggal justru yang terjadi anak akan berprilaku tidak wajar, meniru kekerasan, pornografi dan sebagainya.<br /><br />Faktor Paedagogis<br /><br />Belajar adalah kegiatan yang berproses, (Muhibbin syah, Med.1999) dan merupakan unsur yang sangat fondamentaldalam menyelenggarakan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar anak yang dialami di sekolah, lingkungan maupun keluarga.<br /><br />Dalam dunia pendidikan saat ini, belajar dikatakan berhasil apabila ketuntasan belajar telah tercapai sehingga anak telah mampu menguasai terhadap indikator yang telah ditentukan oleh kurikulum. <br />Berhubungan dengan proses belajar mengajar, belajar tidak cukup membaca, menulis, atau mendengarkan saja, tetapi harus ditunjang oleh metode, sarana dan media yang tepat agar proses belajar dapat menghasilkan suatu perubahan, baik kognitif, afektif maupun psikomotor. Disampin itu tidak kalah pentingnya dorongan dan bimbingan dari lingkungan keluarga sangat diperlukan. Didalam dunia pendidikan keluarga dapat dijadikan sebagai sarana sumber belajar, bahkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk memberikan motivasi dan minat belajar anak. Tentunya hal ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Keluarga yang baik, harmonis dan tentram sangat membantu terhadap perkembangan jiwa anak terutama terhadap minat belajar anak itu sendiri. Keluarga harus memberikan ruang gerak yang luas terhadap anak didalam pendidikan anak sehinga anak akan mempunyai motivasi unruk belajar dan mampu mengembangkan kreatifitasnya sendiri tanpa ada tekanan dari siapapun. Jika hal ini dlakukan, maka keluarga dapat memberikan arti bagi motivasi belajar sekaligus dapat memberikan nilai tambah bagi pengetahuan anak. <br /><br />Namun berdasarkan fakta selama ini keluarga terkadang kurang responsif terhadap pendidikan anak, karena banyak kegiatan yang dilakukan oleh orang tua sendiri mengakibatkan anak akan terlupakan. Inilah yang terjadi selama ini, orang tua sibuk dengan mengurusi ekonomi tanpa memikirkan masa depan putra putrinya. Apalagi jika orang tua acuh tak acuh terhadap pendidikan anak-anaknya, bahkan terkadang biaya pendidikanpun kurang diperhatikan akibatnya anak merasa minder untuk belajar. Inilah justru dapat meracuni terhadap minat belajar anak. Anak akan lebih suka mencari pelampiasan dengan meniru setiap prilaku yang mestinya tidak layak dilakukan oleh anak.<br /><br />Bagaimana agar keluarga dapat memberikan motivasi terhadap minat belajar anak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:<br />1. Keluarga harus aktif memperhatikan terhadap perkembangan jiwa anak. Sebagaimana kita tahu bahwa anak suka meniru, ini bisa dilakukan melalui cerita-cerita kepahlawanan, tokoh agama atau tokoh yang lain yang mengajarkan tentang disiplin, estetika maupun moral.<br />2. Waktu pertemuan keluarga harus diperhitungkan, jangan membiarkan anak tanpa ada pertemuan keluarga, waktu belajar, tentu anak akan jauh dengan keluarga.<br />3. Ketika anak melihat TV sebaiknya anak didampingi oleh orang tua atau mereka yang lebih dewasa. Hal ini dimaksudkan agar anak lebih terbimbing terhadap isi dari tayangan tersebut.<br />Kebijakan orang tua untuk menjelaskan setiap program yang ditonton akan memperkecil kemungkinan penafsiran yang keliru. Jangan dibiarkan anak menonton sendiri sehinnga akan menafsirkan isi program yang salah dan keliru. Anak itu seperti tanaman sedangkan orang tua, guru, dan masyarakat sebagi pengelolanya. Sejauhmanakah tanaman itu bisa tumbuh dengan baik, dapat berbunga dan berbuah yang banyak tentunya tergantung pada pemeliharaannya. Jika tanaman itu dipelihara dengan baik, disiram, dipupuk, tentu akan menghasilkan buah yang baik pula. Pengelola tiodak perlu menarik-narik supaya pohon tinggi, membeber-beber daun supaya lebat, kalau memang anak punya potensi, maka dengan sendirinya akan dicapainya sendiri, asalkan diciptakan kondisi dan perlakuan yang baik dari pengelola.<br /><br />Dari penjelasan diatas dapat dimpulkan bahwa keluarga dapat dijadikan sumber belajar yang baik dan menarik serta fleksibel. Lingkungan keluarga yang harmonis berdampak positif bagi perkembangan jiwa anak. Kuragnya bimbingan orang tua dapat mengakibatkan penyimpangan prilaku bagi anak. Untuk membangkitkan belajar anak tentu membutuhkan bimbingan dan perhatian dari semua pihak, baik pihak orang tua (keluarga), sekolah dan masyarakat.<br /><br />Penulis: Sukirman Zein, SPd.I<br />Wakasek MTs Al Huda Sukajadi Pamarican CiamisYayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-12268894627972584892009-07-22T00:29:00.003+07:002010-03-26T09:22:29.084+07:00Sejarah Berdirinya Lembaga Pendidikan Islam Yayasan Al HudaSejarah Berdirinya Lembaga Pendidikan Islam Yayasan Al Huda<br /><br />Asal Usul Yayasan Al Huda<br /> <br />Nama Al Huda berasal dari kata hudan- hidayatun yang berarti memberi petunjuk kepadanya ( Muhamad Yunus, 1973:480). Nama yang menjadi nama lembaga Al Huda ini adalah nama yang sangat berhargadan penting bagi para pendiri khususnya dan masyarakat sukajadi pada umumnya.<br /><br />Nama Al Huda ini merupakan pemberian dari seorang ulama kharismatik, yaitu Syeh Masduki, seorang pengasuh pondok pesantren Jampes Jawa Timur, beliau adalah salah seorang guru dari Ky. Qowa’id. <br />Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 1 Juli 2008 dengan Ky. Masruhin yang menjadi ketua umum yayasan Al huda periode 2005-2010, beliau mengatakan : ” Nama Al Huda dulu di beri oleh Syeh Masduki, yang merupakan hasil sowan atau kunjungan Ky. Qowa’id dan Hasan Abidin ke Syeh Masduki untuk memberi nama lembaga yang didirikannya, ketika itu Syeh Masduki memberi nama yaitu Al Huda”.<br /><br />Kejadian ini berlangsung sekitar tahun 1963-1964, saat itu Ky. Masruhin nyantri di pondok pesantren tersebut. Sepulang kunjugan dari Syeh Masduki nama tersebut d musyawarahkan dengan tokoh-tokoh, dan ulama di Sukajadi, maka sepakatlah Al Huda dijadikan nama lembaga pendidikan Islam di Sukajadi, yakni lembaga pendidikan Islam Al Huda.<br /><br />Kronologis berdirinya lembaga pendidikan Islam Al huda.<br /><br />Lembaga pendidikan Islam Al Huda Sukajadi pamarican berdiri sejak tahun 1963, di awali berdirinya Sekolah Rakyat Muhamadiyah (SRM), di desa Sukamukti (sekarang), yang di prakarsai oleh KH. Sobrowi, Ky Ismail, Ky Milatu Syamsi, dan Ky Masrur Afandi (Ky Sonatun). Di samping itu sebagai pendukung agnia terdapat H. Ali dan H. Sulaeman.<br /><br />Sekolah Rakyat Muhamadiyah ini berjalan beberapa tahun hingga tahun 1964. Kemudian pada tahun 1965 sekolah ini dipindahkan ke dusun Sukasari desa Sukajadi Pamarican dan berubah nama menjadi Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA). Dari sinilah cikal bakal awal berdirinya lembaga pendidikan Islam Al Huda. ( hasil wawancara dengan H. Fathurrohman, 12 Maret 2008).<br />Kemudian dari sinilah terus berkembang mendirikan beberapa lembaga pendidikan Islam sebagaimana keberadaanya saat ini.<br /><br />Pada mulanya lembaga pendidikan Islam yayasan Al Huda masih berbentuk Jama’ah belum terbentuk Muassasah (Yayasan), sistem pengelolaan masih bersifat lokal dan tradisional, namun dengan perkembangan zaman serta atas permintaan pemerintah (Departemen Agama), lembaga pendidikan swasta harus berbentuk Muassasah (Yayasan) sebagai salah satu syarat terhadap pengelola lembaga pendidikan Islam.<br /><br />Berangkat dari hal tersebut diatas, maka kepala kepala madrasah yg bernaung di bawah lembaga pendidikan Islam Al Huda Sukajadi, yaitu :<br />1. Ky Tuhfah, Kepala MI Sukamukti I, Sukajadi<br />2. ky Nasori, Kepala MI Sukamukti III, Sukamukti<br />3. Drs. Udung Abdul Majid, Kepala MTs Al Huda Sukajadi<br />4. Drs. Darto Haryanto, Kepala MA Al Huda Sukajadi<br />Mengajukan permohonan kepada pengurus (pengelola lembaga) agar mendirikan sebuah yayasan yang dapat menaungi secara hukum terhadap madrasah-madrasah yang ada.<br /><br />Selanjutnya para pengurus mengadakan rapat pengurus untuk mensikapi permohonan para kepala madrasah. Tepatnya pada hari Senin tanggal 31 Oktober 1988 pengurus membentuk tim sebelas, yaitu Ky Qowa’id, H. Mujabah, Ky Basyir Muzni, Ky. Tuhfah, Ky Hazunil Mahsus, Hasan Abidin, Ky, Sufyan Tsauri, Rahmat Umar Sujatman, Sodik, Saefudin dan Ishak. Tim sebelas tersebut semuanya warga desa Sukajadi kecuali H. Mujabah yang berasal dari Banjarsari. Selanjutnya Tim sebelas menghadap Notaris Ayu Maemunah, SH di Ciamis untuk mendirikan sebuah yayasan pendidikan Islam Al Huda.<br /><br />Disaksikan oleh tuan Eeng Suherman dan tuan E. Muhtar. Keduanya pegawai kantor Notaris yang bertempat di ciamis sebagai saksi, mereka berikrar bersama untuk mendirikan yayasan Al Huda. Dengan demikian sejak itulah lembaga Pendidikan Islam Yayasan Al Huda Berdiri secara resmi dan di Akta Notariskan pada tanggal 31 Oktober 1988 di hadapan Notaris Ayu Maemunah, SH. Di Ciamis dengan nomer Regristrasi 032.<br /><br />Pendiri Lembaga Pendidikan Islam Al Huda Sukajadi<br /><br />Lembaga Pendidikan Islam Alhuda mulai dirintis sejak tahun 1964 -1965 atas prakarsa beberapa tokoh ulama dan tokoh masyarakat yang sangat peduli terhadap pendidikan Islam, antara lain:<br />1. Ky sobrowi<br />2. Ky Qowa’id<br />3. Ky Tuhfah<br />4. Ky MahsusBaidlowi<br />5. Ky Basyir Muzni<br />6. Hasan Abidin<br />7. H. Masduki<br />8. H. Ali<br />9. H. Mujabah<br />10. H. Mungin<br />11. Buredah<br />Nama-nama inilah yang menjadi perintis berdirinya lembaga pendidikan Islam Al Huda Sukajadi.<br /><br />Periodesasi Kepengurusan <br /><br />1. Periode 1965-1990<br />Ketua Umum : H. Mujabah<br />Ketua I : Ky Qowa’id<br />Ketua II : Buredah<br /> <br />2. Periode 1990-1995<br />Ketua Umum : H. Mujabah<br />Ketua I : Ky Qowa’id<br />Ketua II : Buredah<br /><br />3. Periode 1995-2000<br />Ketua Umum : Ky Qowa’id<br />Ketua I : Muhadis, BA<br />Ketua II : Ky Masruhin<br /><br />4. Periode 2000-2005<br />Ketua Umum : Ky Qowa’id<br />Ketua I : Ky Masruhin<br />Ketua II : Sugiono Diarjo, SPd.<br /><br />5. Periode 2005-2010<br />Ketua Umum : Ky Masruhin<br />Ketua I : Syarif Hidayat, Sag.<br />Ketua II : Sukirman Zein,SPd.IYayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-12832454283070076202009-07-22T00:21:00.002+07:002010-03-26T09:24:24.924+07:00Letak GeografisLembaga pendidikan Islam Yayasan Al huda terletak di dusun Sukasari RT 14/04, desa Sukajadi kecamatan Pamarican kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kurang lebih 40 KM sebelah utara Samudera Indonesia.<br /><br />Secara administratif wilayah, lembaga pendidikan Islam Yayasan Al Huda terletak berbatasan dengan wilayah sebagai berikut:<br />a. Sebelah utara berbatasan dengan desa Sidaharja kecamatan Pamarican<br />b. Sebelah selatan berbatasan desa Sukasari kecamatan Banjarsari<br />c. Sebelah barat berbataan dengan desa Kertahayu kecamatan Pamarican<br />d. Sebelah timur berbatasan dengan desa Sukamukti kecamatan Pamarican<br /><br />Secara orbitasi lembaga pendidikan Islam yayasan Al Huda, sebagai berikut:<br />a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 10 km<br />b. Jarak dari ibukota kabupaten : 55 km<br />c. Jarak dari ibukota propinsi : 163 km<br />d. Jarak dari ibukota negara : 343 kmYayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-69856801059435702402009-07-16T15:42:00.006+07:002009-07-16T16:07:46.978+07:00Pengurus Komite Madrasah MAN Sukajadi Pamarican Ciamis perode 2009-2014 terbentuk<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvs5XYjPWusmMysOdcTLSlzNc9uE4tI8mI6hqDkgOHUSc9XtoCUnDnjLnhirkMPbgF900QyJVqpbxSj8jXWQaiB7Jeu6vIHSo27sObMwobSCQHVqwJeT8s0w-2Zgov5peUycUUnDw8dzFt/s1600-h/serah+terima+komite.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 256px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvs5XYjPWusmMysOdcTLSlzNc9uE4tI8mI6hqDkgOHUSc9XtoCUnDnjLnhirkMPbgF900QyJVqpbxSj8jXWQaiB7Jeu6vIHSo27sObMwobSCQHVqwJeT8s0w-2Zgov5peUycUUnDw8dzFt/s320/serah+terima+komite.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5358980273030283650" /></a> Foto:Serah terima pengurus komite MAN Sukajadi secara simbolik dari ketua demisioner,Drs.Sugiono Diarjo kepada ketua komite terpilih periode 2009-2014, Diding Supriyadi, SPd. MM.<br />Yayasan Al Huda - Keberadaan komite madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan sangat penting. Dengan adanya komite madrasah diharapkan bisa menjadi mitra yang ideal madrasah dalam merecanakan program-program pendidikan. Demikian dikatakan kepala MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Sukajadi Pamarican Ciamis, Drs. Darto Haryanto,MPd, pada acara pembentukan pengurus Komite Madrasah MAN Sukajadi Pamarican Ciamis periode 2009-2014 di kampus MAN Sukajadi Pamarican Ciamis , Sabtu (11/7/09).<br />Dalam kesempatan itu, melalui sistem pemilihan yang demokratis terpilih Diding Supriyadi, SPd., MM dan Syarif Hidayat Hidayat, SAg. Sebagai Ketua dan wakil ketua Komite MAN Sukajadi Pamarican Ciamis periode 2009-2014 menggantikan ketua dan wakil ketua sebelumnya, Drs. Sugiono Diarjo dan Diding Supriyadi, SPd.,MM.<br />Pada saat itu juga Drs. Sugiono Diarjo sebagai ketua komite demisioner menyerahkan tugas dan tanggungjawabnya secara simbolik kepada ketua komite terpilih Diding Supriyadi, SPd. MM di hadapan peserta rapat pembentuakan pengurus komite MAN sukajadi Pamarican. ” Saya berharap kepada pengurus komite MAN periode 2009-2014 yang baru terbentuk bisa bekerja dengan maksimal dan melanjutkan program-program komite MAN yang belum terealisasi terutama mengenai MOU lahan untuk perluasan areal pembangunan MAN Sukajadi Pamarican Ciamis” jelas Drs.Sugiono.Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-77357175836644232702009-07-09T22:11:00.000+07:002009-07-09T22:15:18.493+07:00Angka DO Madrasah RendahCiamis, Priangan-Angka siswa putus sekolah atau Drop Out (DO) madrasah di kabu[aten Ciamis, baik tingkat Diniyah Awaliyah (MDA), Tsanawiyah (MTs), maupun Aliyah (MA) relative rendah di bandingkan engan angka putus sekolah madrasah secara nasional. Sebab, tingkat partisipasi masyarakat terhadap dunia pendidikan di madrasah saat ini terbilang tinggi, dan masyarakat jauh lebih mengerti di banding sebelumnya. <br />“Di Ciamis angka putus sekolah madrasah di bawah angka putus sekolah nasional, yang kalau dihitung secara kasar mencapai sekitar 0,6 persen se kabupaten Ciamis”, ujar Kasi Mapenda Depag Ciamis, Drs. H. Eep Nuryana, selasa kemaren (7/7).<br />Diakuinya, saat ini madrasah bias dikatakan mendapat perhatian khusus dari masyarakat, sehingga dengan respon positif tersebut masyarakat banyak yang menyekolahkan dan melanjutkan pendidikan anak-anaknya ke madrasah.<br />“Selain itu respon tersebut tidak kita pungkiri berakar dari adanya berbagai program pemerintah yang merigankan biaya sekolah di madrasah, bahkan gratis, seperti adanya dana BOS, DAK dan sebagainya”, papar H. Eep.<br />Jadi, lanjut H. Eep, dengan kondisi sekarang ini, madrasah merupakan salah satu jenjang pendidikan yang terbilang di gandrungi masyarakat, dengan kata lain tak ada bedanya dengan dengan sekolah umum. ”Dan yang jelasya lagi, madrasah siap untuk berkompetisi dengan sekolah umum”, pungkas H. Eep.<br /><br />Sumber: HU Priangan edisi 8 Juli 2009.Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1886864141683746897.post-4748758293045070592009-06-02T13:06:00.005+07:002009-06-02T13:38:00.933+07:00Kuota Sertifikasi Guru Agama di Ciamis Masih MinimCiamis, Priangan – Di tahun 2009 ini Depag kab. Ciamis mendapatkan program sertifikasi bagi kalangan guru Agama dari tingkat SD hingga SMA sebanyak 518 orang, dan bagi guru dilingkungan Madrasah Ibtidaiyah(MI) sebanyak 495 orang. Demikian diungkapkan Kasi Mapenda Depag Ciamis, Drs. H. Eep Nuhyana. <br />”Jumlah ini masih terbilang sedikit, mengingat melihat data yang masuk baru sekitar 15 persen, sedangkan jumlah guru Agama di Ciamis terbilang sangat banyak.” Kata H. Eep.<br />Dikatannya, pihaknya menargetkan pada akhir tahun 2014, seluruh guru Agama di Ciamis harus sudah bersertifikasi atau lulus program sertifikasi. ” Hal tersebut sesuai dengan program dari pemerintah pusat yang dimaksudkan untuk mengedepankan kualitas para pengajar.” Jelas H. Eep.<br />Disebutkannya, untuk mempersiapkan hal itu pihaknya telah memulai mendata guru agama yang akan mengikuti program sertifikasi dan melakukan sosialisasi. ”Berbagai tahap persiapkan telah kami lakukan dan hingga saat ini kami baru akan memberikan pembekalan bagi para calon peserta.” Ujar H. Eep.<br />Dijelaskannya, sesuai dengan peraturan pihaknya tak akan segan menindak guru yang telah bersertifikasi, bila yang bersangkutan lalai dalam mengajar atau tidak mencapai kuota 24 jam dalam seminggu, sehingga sertifikat tersebut tidak menutup kemungkinan bisa di cabut kalau saja guru menurunkan kualitas mengajarnya.<br />”Jadi, jika ada yang lalai dalam menjalankan tugasnya, kami siap menindak sesuai dengan peraturan dan ketetapan.” Ujar H. Eep.<br /><br />*Sumber HU Priangan Edisi 2 Juni 2009.Yayasan Al hudahttp://www.blogger.com/profile/09437617530743986927noreply@blogger.com0